• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Meneliti Pandangan Soekarno tentang Gotong-royong

Raih Doktor Usai Meneliti Pandangan Soekarno tentang Gotong-royong

  • 25 Juli 2016, 16:04 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5840
Raih Doktor Usai Meneliti Pandangan Sukarno tentang Gotong Royong

Gotong-royong dapat menjadi dasar nasionalisme Indonesia yang dibangun atas dasar kebersamaan, bahkan memiliki dimensi kemanusiaan yang justru dapat menjadi pengikat kebersamaan antarbangsa. Sebab, makna gotong royong dalam pandangan Soekarno yaitu kerja bersama-sama, saling bantu, bantu-membantu, kerja sama, musyawarah untuk mufakat dan saling menghargai sebagai bangsa. Meski gotong royong sebenarnya sudah melekat pada jiwa bangsa Indonesia, namun dalam praktiknya gotong royong harus diejawantahkan dalam etos bersama untuk selalu dan terus diperjuangkan. “Gotong-royong sebagai sebuah nilai memang bersifat tetap dan objektf adanya, tetapi praktik gotong-royong yang diejawantahkan dalam etos bersama ternyata harus selalu diperjuangkan,” kata Dosen STKIP Widya Yuwana, Madiun, Agustinus Wisnu Dewantara, S.S., M.Hum., saat menyampaikan hasil penelitiannya tentang makna Gotong -royong menurut Soekarno dalam perspektif Aksiologi Max Scheler pada ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Fisafat UGM, Jumat (22/7).

Di hadapan tim penguji yang diketuai Dekan Filsafat UGM, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin, Agustinus mengemukan Soekarno mengumandangkan negara gotong-royong dalam pidato1 Juni 1945. Pada saat itu, kata Agustinus, Soekarno hendak menawarkan dasar negara yang mengakomodasi semua elemen bangsa dalam bingkai kebersamaan. Dewasa ini, kata Agustinus, nilai gotong royong  menemukan tantangan besar dengan berbagai fenomena kerusuhan dan konflik yang merongrong rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Menurutnya, gotong royong layak menjadi nasionalisme Indonesia. Karena itu, nasionalisme Indonesia dibangun atas dasar kebersamaan dan bukan bersifat chauvinistis. “Gotong-royong memiliki dimensi kemanusiaan yang justru bisa menjadi pengikat solidaritas dan kebersamaan antarbangsa,” ujarnya.

Ia menambahkan nilai gotong-royong dalam paradigma dewasa ini dapat diterjemahkan dengan bersama-sama membangun hidup politik dalam bingkai kebersamaan. Nilai gotong-royong secara khusus mempunyai relevansi langsung pada paradigma Trisakti yang ketiga, yakni berkepribadian sebagai bangsa.  “Oleh karena itu, nilai gotong-royong menyangkut kerpribadian bangsa dan menjadi bagian dari budaya Indonesia,” katanya.

Ia menyinggung program revolusi mental yang didengungkan oleh Presiden Joko Widodo merupakan upaya melakukan revolusi sikap dan karakter sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Korea Selatan. Namun, revolusi karakter memerlukan panduan nilai. “Bangsa Indonesia tentunya tidak perlu mengimpor nilai dari luar karena ada banyak nilai luhur yang sudah tertanam sejak dahulu kala, yakni nilai gotong-royong,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Pembiayaan Gotong Royong PDI-P

    Monday,17 June 2013 - 12:39
  • Fakultas Peternakan UGM Gotong Royong Bantu Mahasiswa Terdampak Covid-19

    Monday,04 May 2020 - 14:03
  • UGM Peringati 60 Tahun Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa Ir. Soekarno

    Thursday,15 September 2011 - 6:39
  • Teliti Pemukiman Suku Kaili, Zaenal Raih Doktor

    Monday,27 July 2015 - 14:48
  • Raih Doktor Usai Mengkaji Kelengasan Tanah

    Wednesday,27 July 2016 - 16:11

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual