• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Prestasi
  • Mahasiswa UGM Mengembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas

Mahasiswa UGM Mengembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas

  • 26 Juli 2016, 10:13 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7884
  • PDF Version
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas
Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Berbahan Energi dari Logam Bekas

Lima mahasiswa UGM berhasil mengembangkan lampu ramah lingkungan dengan sumber energi dari bahan logam bekas. Mereka adalah Faqih Nurfajrin, Ika Novita S., M. Shokhibul Izza (Teknik Kimia 2012), Yulisyah Putri Daulay (Teknik Industri 2013) dan Muhammad Nabil Satria Faradis (Teknik Mesin 2012).

Pengembangan lampu yang dinamai dengan Established Self-Sustainable Alternative Source of Energy for Society From Salt Water and Using Reused Materials atau EDULA ini berhasil menghantarkan kelimanya meraih penghargaan Merit Award pada International Energy Innovation Challenge 2016 (EIC) yang diadakan oleh The Institution of Engineers Singapore (IES) and Science Centre Singapore (SCS) pada 23 - 24 Juli 2016 di Singapura. Produk yang dikembangkan berhasil menyisihkan ratusan karya mahasiswa lainnya dari sejumlah perguruan tinggi di berbagai belahan dunia.

Ketua tim pengembang EDULA, M. Shokhibul Izza, mengatakan pembuatan lampu ramah lingkungan ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya kebutuhan energi listrik dunia. Sementara itu, sumber energi listrik dari minyak bumi keberadaannya semakin menipis. Karenanya, mereka berupaya melakukan penelitian secara intensif untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

“Setidaknya 20 persen konsumsi listrik global dihabiskan untuk penerangan. Padahal, energi yang dikonsumsi untuk menghasilkan cahaya tersebut menghasilkan gas rumah kaca sebesar 1.900 Mt CO2 per tahun sehingga sangat dibutuhkan sumber energi alternatif yang hemat dan juga ramah lingkungan,” urainya, Senin (25/7).

Izza, begitu biasa dia disapa, menyebutkan pengembangan sumber energi alternatif ini penting dikembangkan di Indonesia. Pasalnya, hingga kini belum semua daerah Indonesia teraliri listrik. Data Kementerian ESDM 2016 mencatat setidaknya lebih dari 12.659 desa di Indonesia yang tidak memiliki akses listrik. Guna memenuhi kebutuhan pencahayaan, sebagian besar masyarakat di daerah terpencil menggunakan lampu minyak tanah.

“Banyak masyarakat di pelosok yang memakai lampu berbahan energi dari minyak tanah ini untuk penerangan. Selain menjadi bahan bakar mahal, lampu ini menghasilkan karbondioksida sehingga menyebabkan kualitas udara dalam ruangan yang buruk dan berbahaya,” terangnya.

Oleh sebab itu, Izza dan rekan-rekannya di bawah bimbingan Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus dari Center of Advanced Materials and Mineral Processing UGM mencoba mengembangkan lampu yang bersifat ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan logam bekas sebagai sumber energi, lampu yang dikembangkan diharapkan bisa menjadi solusi kebutuhan penerangan di berbagai wilayah Indonesia yang belum tersentuh listrik.

“Lampu ini dibuat dengan memanfaatkan sumber energi dari logam bekas dengan pereaksi air laut yang banyak terdapat di sekitar kita ,” jelasnya.

Nabil menambahkan bahwa EDULA dibuat dalam bentuk portable dengan menggunakan prinsip dasar reaksi redoks pada sel sirkuit Volta sebagai sumber energi listrik. Reaksi ini didasarkan pada sifat fisik dari logam di mana beberapa logam rentan terhadap oksidasi dan logam lainnya tidak.

“Lampu akan bekerja ketika kedua logam ini dimasukkan ke dalam larutan air asin (air laut), maka aliran elektron akan berpindah,” tuturnya.

Dalam sistem ini, kata dia, aliran elektron terjadi karena ada perbedaan potensial antara anoda dan katoda. Perbedaan potensial akan menghasilkan listrik dan menyalakan lampu.

“Disini kami menggunakan logam bekas dari Alumunium (Al) dan Tembaga (Cu) karena kedua logam ini memiliki beda potensial paling besar diantara logam lainnya dan murah,” ujarnya.

Nabil menyebutkan lampu yang mereka kembangkan bisa menghasilkan beda potensial sebesar 4 Volt yang terdiri dari 8 cell logam bekas. Adapun daya yang dihasilkan dari lampu ini sebesar 5 Watt. Berdasar perhitungan kasar lampu ini dapat bertahan hingga 178.347 jam.

“Voltasenya bisa ditingkatkan hingga tidak terbatas dengan menambah rangkaiannya saja,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Mengembangkan Lampu Tanpa Listrik dari Kaleng Bekas

    Wednesday,12 July 2017 - 15:34
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Lampu Darurat Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

    Friday,01 February 2019 - 11:18
  • Dentalion Permudah Pemeriksaan Gigi

    Friday,20 June 2014 - 12:26
  • PSE UGM Kembangkan Inovasi Produk Hemat Energi

    Tuesday,18 January 2011 - 13:56
  • Tim Mahasiswa UGM Berhasil Membuat Lampu Unik Lithopane Nusantara

    Tuesday,24 August 2021 - 5:58

Rilis Berita

  • Nanomaterial Potensial Mewujudkan Program-Program Pembangunan Berkelanjutan 09 August 2022
    Nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mewujudkan program-program pembang
    Agung
  • Mahasiswa KKN UGM Tanam Pohon Ikonik Gebang Lambang Persatuan 09 August 2022
    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN&nd
    Agung
  • Fakultas Pertanian UGM Hasilkan 112 Penelitian Terapan 09 August 2022
    Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka
    Gusti
  • Asrama UGM Disiapkan Jadi Pemondokan Sementara Mahasiswa Baru 09 August 2022
    Ribuan mahasiswa baru UGM mengikuti
    Gusti
  • Peran dan Kontribusi Fakultas Farmasi UGM dalam Mengatasi Masalah Bangsa 09 August 2022
    Oleh: Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si Fakultas Farmasi UGM merupakan F
    Universitas Gadjah Mada

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual