Universitas Gadjah Mada mewisuda 1.074 lulusan program pascasarjana terdiri 966 master, 75 spesialis dan 33 doktor. Masa studi rata-rata untuk lulusan master adalah 2 tahun 19 bulan, jenjang spesialis 4 tahun 5 bulan dan program doktor 5 tahun 5 bulan. Waktu studi tersingkat program magister diraih Theodorus Yoga Mahendraputra dari Prodi S2 Teknik Elektro yang lulus dalam waktu 15 bulan 20 hari. Sedangkan jenjang spesialis, diraih Vincensia Maria dari Prodi Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, yang lulus dalam waktu 33 bulan 19 hari. Sedangkan program doktor diraih Ervia Yudiati dari Prodi S3 Ilmu Pertanian, yang lulus dalam waktu 33 bulan 16 hari.
Lulusan termuda program magister diraih Nifty Fath dari Prodi S2 Teknik Elektro yang lulus pada usia 21 tahun 7 bulan 28 hari. Untuk program spesialis, diraih Andre Lukas dari Prodi penyakit syaraf Fakultas Kedokteran yang lulus pada usia 27 tahun 3 bulan 19 hari. Sedangkan lulusan termuda untuk program doktor diraih Surahma Asti Mulasari dari Prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, yang meraih gelar doktor pada usia 33 tahun 9 bulan 5 hari.
Nilai IPK rata-rata untuk lulusan program magister adalah 3,56, sedangkan lulusan spesialis 3,67 dan program doktor 3,76. Peraih IPK tertinggi untuk program master diraih Kevin Cleary Wanta dari Prodi Teknik Kimia yang meraih IPK 4,00. Sementara IPK tertinggi untuk program spesialis diraih Kosno Suprianto dari Prodi Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi yang lulus dengan IPK 3,96. Sedangkan IPK tertinggi untuk jenjang S3 diraih Regina Melianawati Sudjono dari Prodi Ilmu Biologi yang lulus dengan IPK 4,00.
Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan program pascasarjana. Ia berharap para wisudawan bisa mempraktikkan ilmu yang didapat untuk kepentingan masyarakat di daerah asal masing-masing. “Saya berharap saudara setelah wisuda ini kembali ke daerah asal, mendarmabaktikan ilmu, pengalaman dan pengetahun yang diperoleh,” kata Rektor pada acara wisuda yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Rabu (27/7).
Dalam kesempatan itu, Rektor menyampaikan tiga pesan khusus kepada wisudawan. Pertama, lulusan UGM menurut Rektor harus mampu menjaga spirit nasionalisme dan mampu menjadi motor penggerak peradaban melalui bidang ilmu masing-masing. “Kami tahu perjuangan saudara masih panjang, jadilah Anda motor penggerak kemajuan perdaban, tetap terus melakukan kemitraan dengan almamater dan menggalakkan kemitraan antara akademisi, industri, komunitas dan pemerintah,” tuturnya.
Kedua, lanjut Rektor, ia berharap para wisudawan mampu menjadi agen perubahan sosial di tengah masyarakat. “Anda harus siap menjadi agen pembangunan sosial menuju Indonesia yang lebih baik,” terangnya.
Adapun pesan ketiga yang disampaikan Rektor adalah bahwa lulusan UGM harus mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat. “Jadilah pembelajar sepanjang hayat, siap beradaptasi dengan berbagai perubahan zaman untuk tetap tangguh, berkompetisi unggul, digerakkan dari semangat nasionalisme seperti semangat pendirian UGM,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)