• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Mengungkap Intoleransi Karya Nuruddin Ar-Raniri

Mengungkap Intoleransi Karya Nuruddin Ar-Raniri

  • 29 Juli 2016, 08:03 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5089
  • PDF Version

Karya sastra merupakan salah satu sarana Islamisasi di Indonesia. Karya sastra ini banyak dimanfaatkan oleh pembawa ajaran Islam dalam menyampaikan ajaran Islam, terutama pada awal Islam masuk ke Nusantara.

Dosen Prodi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga, Adib Sofia, mengatakan terdapat fakta kultural dan sosial dalam wacana yang ditinggalkan para tokoh saat itu yang menunjukkan ketidakharmonisan dalam kehidupan beragama. Hal ini bermula dari perbedaan pandangan Hamzah Fansuri dan Nuruddin Ar-Raniri.

"Fenomena kultural dalam karya Hamzah Fanzuri memperlihatkan adanya toleransi dalam menjalani kehidupan beragama. Sedangkan Nurudin Ar-Raniri justru menunjukkan sikap-sikap penentangan keras terhadap pandangan yang berbeda,"urainya, Kamis (28/7) saat ujian terbuka program doktor di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.

Sofia menyebutkan sastra dibangun untuk mengungkapkan persoalan universal, berkomunikasi melalui jiwa dan menghaluskan budi. Namun demikian, dalam karya-karya Nuruddin Ar-Raniri ini, sastra dimanfaatkan untuk mengekspresikan penentangan keras terhadap pandangan yang berbeda, bahkan mengekspresikan sikap-sikap khusus.

Mempertahankan disertasi berjudul "Intoleransi dalam Kehidupan Beragama: Kajian Filologi dan Interpretasi atas Tiga Karya Nuruddin Ar-Raniri", Sofia menyampaikan hasil analisisnya. Dari tiga karyanya, yaitu Tibyan fi Ma'rifatil-Adyan, Chujjatush-Shiddiq li Daf'iz-Zindiq, serta Fatchul-Mubin 'ala-Mulchidin diketahui bahwa terdapat sikap intoleran dalam ketiga karya ulama penasehat Kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani ini. Sikap intoleran ini berupa pernyataan diri sendiri paling benar, sementara pihak yang memiliki pandangan berbeda adalah sesat, salah, menyamakan pihak lain dengan golongan berstereotip negatif seperti kafir, Majusi, Yahudi, Fir'aun dan lainnya.

"Selain itu juga melakukan kekerasan verbal dengan pemilihan diksi yang keras, penghinaan, dan pelaknatan," ujarnya.

Temuan lain memperlihatkan efektivitas tindakan intoleransi bergantung pada penggunaan dalil keagamaan sebagai dasar legitimasi serta dukungan dari penguasa. Tak hanya itu, dari karya-karya sastra masa lampau tersebut menunjukkan fakta yang relevan untuk kehidupan saat ini dalam masyarakat yang majemuk.

Menurutnya, keberadaan Nuruddin Ar-Raniri yang hanya bisa bertahan 7 tahun di Nusantara relevan dengan kondisi saat ini. Hal itu menunjukkan bahwa intoleransi tidak pernah sesuai diterapkan di Indonesia. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Diskriminasi Minoritas di Uni Eropa Meningkat

    Monday,21 April 2014 - 10:16
  • Departemen Sosiologi UGM Gelar Jogja Istimewa, Bhinneka Tanpa Prasangka

    Wednesday,08 November 2017 - 12:23
  • Pemuda Harus Junjung Tinggi Toleransi

    Thursday,29 October 2015 - 17:08
  • “0 Kilometer”, Membangun Semangat Antikorupsi lewat Sastra

    Tuesday,06 May 2014 - 9:57
  • 247 Pegawai UGM Terima Satyalancana Karya Satya

    Monday,02 May 2011 - 15:16

Rilis Berita

  • Menristek Sebut GeNose Kurangi Ketergantungan Impor Alat PCR Covid-19 15 January 2021
    Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjon
    Ika
  • Fapet UGM dan BNI Serahkan Dana Prawiramas kepada Mahasiswa 15 January 2021
    Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Bank BNI bekerja sama dalam kegiatan kewirausahaan yang berju
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Alasan Orang Yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Tidak Divaksin 15 January 2021
    Ahli Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Deshinta Putri Mulya, M.Sc., Sp.PD, KAI(
    Ika
  • Mengelola Stres di Era Pandemi Covid-19 15 January 2021
    Permasalahan manusia semakin lama semakin banyak dan kompleks. Terlebih di era global yang serba
    Agung
  • Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19 14 January 2021
    Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi untuk menekan penyebaran penularan Covid-19
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual