Memiliki gigi sehat, putih, bersih tentunya menjadi dambaan setiap orang. Karenanya, timbulnya perubahan warna pada gigi seringkali menjadi momok bagi kebanyakan orang karena menganggu penampilan.
Perubahan warna gigi ini sering terjadi akibat mengonsumsi minuman. Salah satunya adalah kebiasaan meminum teh.
“Perubahan warna gigi (extrinatic stain) sering mendera masyarakat dan pemakai gigi tiruan dengan kebiasaan minum teh,” jelas Mutiara Annisa, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Jum’at (29/7) di Kampus UGM.
Mutiara menyebutkan saat ini telah banyak dikembangkan pasta gigi untuk mengatasi perubahan warna pada gigi. Hanya saja kebanyakan produk di pasaran berasal dari bahan kimiawi. Karenanya, dia bersama dengan kedua rekannya dari FKG UGM, yaitu Puteri Aulia Rizqi Kanina dan Nur Liyana Binti Hamid berusaha membuat formula baru berbahan herbal untuk mengatasi persoalan tersebut. Formula pasta gigi itu dinamai dengan Gadjah Mada Tooth Paste atau GAMATOP.
Ketiganya memanfaatkan bahan-bahan alam lokal yang banyak ditemukan di masyarakat. Mereka menggunakan daun teh hijau, daun salam, dan kulit jeruk nipis sebagai bahan utama untuk mengatasi perubahan warna akibat konsumsi teh.
“Jadi kita buat dalam tiga varian yaitu pasta gigi berbahan ekstrak daun teh hijau, daun salam, dan kulit jeruk nipis,” jelasnya.
Mutiara menyampaikan dalam daun teh hijau mengandung senyawa epigallocatechin gallate yang dikenal sebagai anti oksidan. Untuk itulah mereka memanfaatkan bahan tersebut sebagai komponen utama pembuatan pasta gigi. Sementara itu, dalam daun salam mengandung senyawa eugenol yang dapat berfungsi menjaga kesehatan mukosa mulut. Sedangkan dalam kulit jeruk nipis mengandung senyawa naringin yang berfungsi sebagai pemutih.
“Pasta gigi berbahan herbal ini mampu membersihkan noda atau plak pada permukaan gigi, anasir gigi, dan resin akrilik,” ungkapnya.
Mutiara mengatakan penelitian yang mereka lakukan berhasil lolos maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di IPB bulan Agustus mendatang.
Puteri menambahkan pasta gigi yang mereka kembangkan bersifat lebih aman digunakan karena berasal dari bahan herbal. Disamping itu, juga tidak bersifat mengikis lapisan gigi seperti pada pasta gigi kimiawi di pasaran.
“Kelebihan lain, pasta gigi ini tidak hanya bisa dipakai pada gigi asli, tetapi juga pada gigi tiruan,” jelasnya.
Dari penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan ekstrak daun teh hijau, daun salam, serta kulit jeruk nipis untuk membersihkan noda gigi penyebab perubahan warna pada gigi. Selain itu, kedepan formula ini dapat dikembangkan sebagai pasta gigi herbal sebagai produk alternatif untuk mengatasi perubahan warna pada gigi. (Humas UGM/Ika)