Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) berhasil meraih juara 1 dalam olimpiade fisiologi tingkat internasional Inter-Medical School Physiology Quiz (IMSPQ) ke-14 di FK UGM, pada 29-30 Juli 2016. Tim yang terdiri dari Alfin Harjuno, Aditio Artyasa, Fitrawan Silvano, Maria Patricia dan Yolanda Kadir ini berhasil menyisihkan 81 tim lain dari berbagai negara di dunia.
IMSPQ merupakan olimpiade antar mahasiswa kedokteran dari berbagai kampus kedokteran dunia untuk berkompetisi di bidang pengetahuan fisiologi. IMSPQ tahun ini diikuti 349 peserta terdiri dari 82 tim yang berasal dari 23 negara dunia.
Beberapa peserta olimpiade diantaranya berasal dari Bosnia, Brunei Darussalam, Kamboja, China, Hong Kong, India, Jepang, Laos, dan Malaysia. Berikutnya, Myanmar, Nepal, Pakistan, Singapura, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Indonesia.
Fitrawan Silvano, anggota tim FK UGM, mengaku senang dan bangga atas prestasi yang telah diraih. Hasil ini merupakan kerja keras tim mahasiswa dan dukungan dosen pembimbing, pihak fakultas serta universitas.
“Tahun lalu tim FK UGM meraih juara 1 dalam IMSPQ di Malaysia. Jadi, sangat senang karena bisa mempertahankan gelar juara di Olimpiade bergengsi ini,” ucapnya, Sabtu (30/7) di Kampus UGM.
Diakui Fitrawan, perjuangan menjadi yang terbaik bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, seluruh anggota tim mereka merupakan mahasiswa angkatan tahun pertama di FK UGM.
“Semuanya anggota tim merupakan angkatan 2015, jadinya belum banyak pengetahuan yang kami peroleh. Karenanya, kami harus berjuang keras dalam kompetisi ini,” paparnya.
Kendati begitu mereka tetap semangat mengikuti kompetisi ini. Mereka berusaha menampilkan kemampuan terbaik dalam setiap tahapan tes yang berlangsung secara ketat. Terdapat tiga babak dalam kompetisi ini yaitu babak penyisihan berupa tes tertulis, babak semi final berupa tes lisan dalam 3 tahapan, dan final berbentuk cerdas cermat.
Tiga tim terbaik saling beradu di final dan tim FK UGM berhasil mengalahkan Mahidol University, Thailand dan De La Salle University Health Sciences Institute, Filipina,” jelasnya.
Keberhasilan yang berhasil dicapai tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing, dan fasilitasi pihak fakultas serta universitas.Mereka berharap kedepan, di kompetisi yang sama, tim FK UGM dapat berlaga secara maksimal dan menorehkan prestasi yang membanggakan UGM. (Humas UGM/Ika)