• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi

Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi

  • 11 Agustus 2016, 11:56 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4395
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi
Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi

Tradisi bhanti-bhanti merupakan tradisi lisan yang masih berkembang di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Tradisi ini merupakan salah satu warisan budaya yang memuat ingatan kolektif masyarakat Wakatobi yang diwujudkan dalam bentuk pementasan.

“Keberadaan tradisi bhanti-bhanti Wakatobi ini tidak lepas dari beberapa unsur kelisanan seperti pementasan, formula, dan komposisi skematik,” kata Sumiman Udu, Rabu (10/8) saat menjalani ujian terbuka program doktor di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.

Mempertahankan disertasi berjudul “Tradisi Bhanti-bhanti Wakatobi: Pementasan, Formula dan Komposisi Skematiknya”, Sumiman menjelaskan pementasan tradisi bhanti-bhanti Wakatobi merupakan peristiwa budaya yang melibatkan pelantun dan penonton dalam ruang waktu yang sama. Pementasan ini sangat ditentukan respons pelantun dan berbagai konteks dan respons penonton. Penonton yang dapat merespons konteks dan respons penonton merupakan pelantun yang disukai masyarakat Wakatobi.

Terkait formula pada tradisi bhanti-bhanti Wakatobi ini, Sumiman mengatakan formulanya disusun berdasarkan pola-pola formula dengan keunikan tersendiri. Formula tersebut adalah pengulangan kalimat dan pengulangan kelompok kata.

Sementara itu, komposisi skemati tradisi ini disusun berdasarkan beberapa hal. Salah satunya adalah pemanfaatan formula bhanti-bhanti sebagai sebagai pengembangan sekuen bhanti-bhanti yaitu pengulangan kalimat, kelompok kata, dan kata. Selain itu dalam penyusunan komposisi skematik dilakukan dengan memanfaatkan hubungan semantik antara satu bait dengan bait lainnya, memanfaatkan kalimat tanya, memberikan jawaban pertanyaan pelantun lain, serta merespon konteks yang ada.

“Komposisi skematik juga disusun berdasarkan atas pernyataan kontradiksi dengan bait sebelumnya. Kebanyakan mengangkat tema tentang kasih sayang ibu, kecemburuan, politik, cinta, dan refleksi masa lalu,” urainya.

Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Halu Oleo ini menyebutkan ketiga unsur tersebut memegang peranan penting dalam upaya pelestarian tradisi bhanti-bhanti Wakatobi. Dari berbagai unsur pementasan tersebut, semuanya memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

“Karenanya upaya untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi bhanti-bhanti Wakatobi sebaiknya mendorong berbagai kebudayaan yang memungkinkan hadirnya pementasan tradisi ini,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Tradisi Lisan Nusantara: Pelestarian dan Perkembangan

    Monday,20 December 2021 - 11:54
  • Pengembangan Wisata Budaya Tradisi Alit di Yogyakarta Perlu Ditingkatkan

    Monday,18 March 2013 - 16:18
  • Minim, Apresiasi dan Pemahaman Tradisi Lisan Nusantara

    Thursday,15 October 2009 - 9:37
  • Unit Selam UGM Lakukan Ekspedisi Nusantara “Caribbean van Celebes”

    Monday,01 November 2021 - 19:15
  • Mahasiswa UGM Teliti Tradisi Perang Obor Jepara

    Monday,06 September 2021 - 10:23

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual