• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Prabowo: Kebijakan Distribusi Pupuk Keliru

Prabowo: Kebijakan Distribusi Pupuk Keliru

  • 10 Desember 2008, 16:36 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2478

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan pemerintah dalam pendistribusian pupuk melalui pedagang yang berlaku selama ini dinilainya keliru. Hal itulah yang menyebabkan pupuk bersubsidi tersebut hilang di pasaran sehingga tidak sampai di tangan petani.

“Kita sudah teriak lama tapi tidak pernah didengar, kita bilang distribusi pupuk keliru. Sudah bertahun-tahun HKTI berbicara begitu, tidak pernah dengar. Semua pemimpin mengatakan distribusi puuk sudah baik,padahal di lapangan pupuk langka dan tidak ada di petani,” tandas Prabowo, usai mengisi kampanye dialogis Capres RI dengan Capres Mahasiswa UGM, Rabu (10/12) di Gedung University club (UC) UGM.

Menurut capres dari partai Gerindra ini, kelangkaan pupuk di daerah akibat diseludupkan oleh pedagang ini menyebabkan terjadinya aksi para petani menghadang truk dan membongkar gudang pupuk di daerah.Prabowo: Kebijakan Distribusi Pupuk Keliru“Sekarang khan ketemu, pupuk yang hilang di pasaran itu ternyata ada di Tanjung Priuk, di Kalimantan, Pupuk kita ternyata diseludupkan,” tegasnya. Prabowo menghimbau sebaiknya pupuk tidak didistribusikan lagi ke pedagang, sebaliknya di distribusikan lewat BUMN yang nantinya disalurkan langsung ke Kabupaten-kabupaten di daerah. Seterusnya pihak Kabupaten menyebarkan ke Kecamatan dan dari Kecamatan lalu didistribusikan ke desa-desa.

“Karena bupati yang paling tahu rakyatnya dan daerahnya, camat paling tahu kecamatannya, kepala desa paling tahu desanya, berapa jumlah sawah yang membutuhkan pupuk. Jadi saya kira, kita berdayakanlah sistem pemerintahan yang ada,” jelasnya.

Dalam kampanye dialogis dengan capresma UGM, Prabowo Subianto memandang perlu dibangkitkan kembali semangat nasionalisme dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Menurutnya, kondisi bangsa Indonesia sekarang ini kedaulatan ekonomi yang menyebabkan rakyat tidak sejahtera.

“Jika tidak sejahtera dalam waktu dekat, saya khawatir adanya ancaman disintegrasi bangsa yang muncul di berbnagai daerah,” kata Prabowo.

Prabowo juga sempat menyindir bahwa para elit-elit pemimpin sekarang ini masih “malu-malu “ mengajak masyarakat untuk menjadi nasionalis. Padahal semangat nasionalisme ini diakui Prabowo sangat penting, menginat bangsa ini membutuhkan teknolog dari kalangan muda untuk menciptakan mobil, motor, kulkas, TV dan komputer buatan bangsa sendiri.

“Kita sudah kehilangan kemerdekaan karena sudah dijajah ekonominya oleh negara lain, dan menjadikan kita selama ini tidak sejahtera,” tuturnya.

Sementara Dekan Pertanian UGM Prof Ir Triwibowo Yuwono PhD, yang menjadi panelis dalam kampanye dialogis tersebut, menantang prabowo untuk menjadikan bidang pertanian sebagai primadona dalam pembangunan ekonomi ke depan, apabila dirinya terpilih menjadi presiden RI.

Menurut Triwibowo, kondisi Indonesia saat ini belum menuju kepada kedaulatan pangan dan belum adanya kebijakan yang menunjukkan keberpihakan kepada sektor pertanian dan petani.

“Indonesia tidak bisa maju kalo hanya diratapi terus menerus, namun perlu ada keberpihakan dengan aksi yang nyata,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM Soroti Kebijakan Pupuk Bersubsidi Belum Tepat Sasaran

    Monday,18 July 2022 - 16:28
  • Teliti Kebijakan Subsidi Pupuk Anorganik, Zaenal Soedjais Raih Doktor

    Monday,31 March 2008 - 12:25
  • Antisipasi Kenaikan Harga BBM, Pemerintah Pastikan Stok Pangan Cukup

    Thursday,22 May 2008 - 14:03
  • Subsidi Pupuk Belum Mendorong Produktivitas Pertanian

    Tuesday,08 September 2020 - 14:59
  • Nama Nadiem Makarim Paling Banyak Dicari Netizen

    Tuesday,29 October 2019 - 15:34

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual