Sekitar 80 bibit Damar, Kamis (18/12) di tanam di Boulevard UGM. Selain untuk membangun ruang tata hijau di UGM, penanaman pohon yang dilakukan para pimpinan universitas dan fakultas ini diharapkan akan memperbaiki kondisi UGM akibat musibah puting beliung 7 Nopember 2008 lalu.
Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan Sumber Daya Manusia Prof Ainun Na’iem MBA PhD mengatakan berbagai alasan menjadi pertimbangan UGM melakukan penanaman pohon. Disamping karena semakin banyak gedung baru berdiri, masyarakat di sekitar UGM mengalami perkembangan pesat.
“Sehingga menjadikan lalu lintas semakin padat. hal-hal inilah yang menjadikan lingkungan UGM relatif kering. Kondisi ini kemudian menuntut perlunya pohon yang semakin banyak. Belum lagi jumlah penghuni yang mengalami peningkatan, populasi mahasiswa UGM saat ini mencapai 55000 ditambah jumlah staf pengajar dan tenaga kependidikan sekitar 7000 orang,” ungkapnya.
Meski begitu dibeberapa kawasan UGM dinilai masih terbuka untuk ditanami banyak pohon. Hanya saja beberapa ruang tersebut dalam penggarapan dan penempatannya belum proporsional.
“Master plan kampus sudah baku, namun ia menuntut penataan ruang hijau yang lebih holistic dan permanent. Dengan begitu diharapkan mampu menepis kekhawatiran akan terjadinya bongkar pasang tata hijau kampus,” jelas Pak Ainun.
Menurutnya, UGM sesungguhnya sejak tahun 2004 telah mencanangkan program penghijauan kampus dengan membentuk tim penghijauan, yang kini berubah nama menjadi tim vegetasi UGM. Semenjak terbentuknya tim tersebut dengan mendapat dukungan partisipasi dari fakultas dan unit-unit maka berbagai program penataan vegetasi di UGM telah menunjukkan kemajuan.
Bahkan dalam programnya, mereka telah menyusun master plan penataan vegetasi di UGM dengan menanam berbagai jenis tanaman yang ada di Indonesia. UGM dalam hal ini dibagi menjadi 7 (tujuh) bagian berdasarkan letak geografis kepulauan nusantara.
Fakultas Teknik ditanami jenis tanaman dari kepulauan Sumatra. Fakultas Biologi, Geografi, MIPA dan Sekolah Pascasarjana ditanami jenis pohon-pohon dari kepulauan Kalimantan. Sedangkan Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Farmasi dan kelompok Skip ditanam berbagai jenis pohon dari kepulauan Jawa, Bali dan Lombok.
Untuk Fakultas Isipol, Hukum, Ekonomi, Psikologi, Ilmu Budaya, Filsafat dan Kelompok Bulaksumur ditanami jenis tanaman berasal dari kepulauan NTT dan NTB. Fakultas Kehutanan, Teknologi Pertanian dan Pertanian ditanami berbagai pohon dari kepulauan Sulawesi.
“Sementara untuk Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan kawasan Lembah hingga Wisma MM dan Masjid UGM ditanami berbagai jenis tanaman berasal dari kepulauan Papua dan Maluku. Selain itu ditanam pula jenis tanaman barrier, khusus untuk tepi kali code seperti tanaman jenis Gayam dan Gandaria,” imbuh Pak Ainun.
Dalam acara ini, Prof Ainun mengawali aksi tanam bibit pohon Damar di depan Gelanggang Mahasiswa UGM dan diikuti unsur pimpinan universitas dan fakultas lainnya. Diharapkan setelah acara ini, penanaman dilanjutkan di seluruh wilayah UGM dengan bertindak selaku koordinasi Tim Vegetasi UGM.
Sementara Dr Singgih Hawibowo selaku panitia penyelenggara dalam laporannya mengatakan aksi tanam pohon merupakan hasil kerjasama dengan KAGAMA dan mendapat dukungan dari PT BNI 46 Cabang Bulaksumur serta PT Medco yang telah menyumbang 5000 bibit pohon. Bahwa aksi ini seiring dengan seruan “Penanaman nasional 100 juta pohon” yang dicanangkan Menteri Kehutanan dan pencanangan Bulan Menanam Nasional di UGM.
“Bulan Menanam Nasional di UGM dimulai semenjak tanggal 28 November hingga akhir Desember 2008. Dari kegiatan ini nantinya pengelolaan vegetasi kampus rencananya akan membentuk 2-3 orang perwakilan tiap unit kerja sebagai inti penggerak pelaksana pengelolaan vegetasi di masing-masing unit kerja,” tandasnya (Humas UGM)