UGM dan National Geo-Sciences Center (NGSC) New Zealand bersepakat menjalin hubungan kerja sama penelitian kebencanaan termasuk didalamnya gagasan pendirian sebuah pusat kajian multidisiplin tentang bencana alam, National Geo-Sciences Centre (NGSC) dan Local Government Network (LNG) yang berlokasi di UGM.
Penandatangan kerjasama tersebut, kata Wakil Rektor Senior bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof Dr Retno S Sudibyo MSc Apt dilaksanakan di Wellington New Zealand, bersamaan dengan pelaksanaan “Workshop on Collaborative Approaches to Disaster Risk Management” kerjasama KBRI di New Zealand bersama Institute of Geological and Nuclear Sciences New Zealand pada 8-12 Desember 2008.
“Gagasan pendirian NGSC ini mendapat komitmen kuat dari lembaga pemerintah Bappenas dan BNPB (Badan Nasional Pengurangan Bencana), hingga disepakati nama National Geo-Sciences Centre and Local Government Network,” kata Retno kepada wartawan, Jumat (19/12), di Kampus UGM.
Menurut Retno Gagasan pendirian NGSC and LGN berkat hubungan baik antara New Zealand dan Indonesia yang terjalin selama 50 tahun, dan terutama terkait kiprah penanganan manajemen bencana alam yang sudah dilakukan oleh UGM.
“Sejak tahun 2006, UGM berkomitmen dan terlibat pada kegiatan penanggulangan dan penurunan resiko bencana,” jelasnya.
Berdasarkan pengalaman UGM dalam menangani aktivitas kebencanaan dan beberapa kegiatan yang ditangani UGM terkait isu bencana alam, kata Retno, maka dijumpai kebutuhan masyarakat dan lembaga pemerintah terhadap informasi terpadu perihal kebencanaan, sehingga nantinya bisa dilakukan oleh NGSC ini.
Adapun peran pusat kajian bencana alam ini, kata Retno, akan menangani keseluruhan aspek bencana, mulai dari aspek persiapan, kesiapsiagaan, rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana terjadi hingga perencanaan penurunan risiko bencana sebelum terjadi bencana. (Humas UGM/Gusti Grehenson)