• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tujuh Mahasiswa UGM Menjelajahi Kawah Tambora

Tujuh Mahasiswa UGM Menjelajahi Kawah Tambora

  • 23 Agustus 2016, 14:27 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8096
Tujuh Mahasiswa UGM Menjelajahi Kawah Tambora
Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gadjah Mada  (Mapagama) menjelajahi kawah Gunung Tambora, Pulau Sumbawa, NTB. Selama 2 minggu kedepan, 22 Agustus- 4 September, tim Gladimadya Mapagama UGM akan mengeksplorasi hingga ke dasar kaldera gunung di samping melaksanakan penelitian untuk mengekplorasi keanekaragaman hayati sepanjang Jalur Pendakian Doropeti Taman Nasional Gunung Tambora.

Ketua tim ekpedisi, Manto Sitindaon, mengatakan tim yang akan berangkat sebanyak 7 orang, terdiri 2 orang wanita dan 5 orang laki-laki. Jalur pendakian Doropeti yang dipilih merupakan rute terpanjang untuk mencapai puncak Tambora, setidaknya memerlukan waktu 5 hari untuk bisa sampai ke puncak. Selanjutnya, setelah mencapai puncak, selama 2 hari, tim akan turun menuju dasar kawah kaldera yang memiliki kedalamam hingga 800 meter. “Kita akan mengeksplorasi kawah Tambora apakah bisa dijadikan sebagai objek tujuan wisata baru. Apalagi di sana sudah terbentuk gunung api baru,” katanya.

Umumya, para pendaki selama ini memilih jalur pendakian Pancasila sebagai rute yang paling dekat menuju puncak, hanya memerlukan waktu 2 hari satu malam perjalanan mencapai puncak. Namun, alasan tim dari Mapagama memutuskan jalur pendakian Doropeti dalam rangka mendata jumlah kenekaragaman hayati dan melakukan penelitian tentang budaya dari penduduk yang tinggal di sepanjang jalur pendakian.

Meski demikian, Manto mengatakan ekspedisi pendakian gunung api kali ini tantangan terbesarnya bukan di jalur pendakian namun saat menapaki dasar kawah Tambora. Untuk itu para anggota Mapagama telah melakukan persiapan sejak Oktober tahun lalu. “Kita belajar banyak tentang topografi Tambora, kemiringan lereng gunung, serta melakukan latihan fisik dan pernafasan untuk menguatkan kemampuan saat mendaki,” katanya.

Adapun ketujuh orang mahasiswa yang diberangkatkan tim Magapagama yakni, Manto Sitindaon dari Fakultas Teknologi Pertanian, Reza Khairurahman dari Fakultas Kehutanan. Selanjutnya Andoyo Respati Fitriono, David Sabatian Dompas, Devi Astuti, Alief Fahmil Umam dari Sekolah Vokasi, serta Dewi Sekar Kartini dari Fakultas Ilmu Budaya selaku pendamping lapangan.

Ketua umum Mapagama, Muhammad Yusya Asadillah, mengatakan interpretasi jalur pendakian dan penelitian keanekaragaman flora dan fauna di Tambora nantinya dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya di Gunung Tambora. Seperti diketahui, Gunung tambora pernah erupsi tahun 1815 yang menelan ribuan korban penduduk kerajaan Tambora dan Pekat Pulau Sumbawa. Tidak hanya itu, dampak letusan menyebabkan bencana kelaparan di Bali dan Lombok. Bahkan, letusan tersebut menyebabkan kawasan Eropa mengalami tanpa musim panas. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pemetaan Partisipatif Kurangi Risiko Bencana

    Thursday,22 May 2014 - 12:27
  • Mapagama Menjelajahi Gunung Inerie di Flores

    Wednesday,25 October 2017 - 11:26
  • Drone UGM Sukses Memetakan Kawah Gunung Agung

    Friday,20 October 2017 - 15:19
  • UGM Kirim Tim Survei ke Dieng

    Tuesday,07 June 2011 - 9:14
  • Tiga Mahasiswa UGM Siap Berjuang di PON XIX

    Wednesday,14 September 2016 - 16:13

Rilis Berita

  • Inisasi Konsorsium Riset Kopi, UGM Terima Kunjungan Tim Riset Kopi University of California 06 June 2023
    UGM menerima kunjungan tim riset kopi dari University of California-Davis, Selasa (6/6)
    Ika
  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria
  • Hakikat HAM 06 June 2023
    Oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    Universitas Gadjah Mada
  • LPPT UGM Raih Penghargaan dari Kemenkes RI 06 June 2023
    Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM mendapat penghargaan dari Menteri Keseha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual