• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Transmigrasi Perlu Diperkuat Kembali

Transmigrasi Perlu Diperkuat Kembali

  • 30 September 2016, 12:49 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4437
  • PDF Version
Mengurangi Ketergantungan Impor Pangan, Pemerintah Diminta Perkuat Transmigrasi

Model pembangunan desa lewat program transmigrasi akan dijadikan konsep dalam pembagunan desa di Indonesia. Pasalnya, selama pelaksanaan transmigrasi sejak era Orde Baru telah berhasil menciptakan 1.100 desa mandiri, 383 ibu kota kecamatan, 104 ibu kota kabupaten. “Model transmigrasi kita jadikan untuk pembangunan desa, bukan alasan perpindahan penduduk tapi lebih ke pemberdayaan masyarakat,” kata Menteri Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi, Eko Putro Sanjoyo, dalam Focus Group Discussion yang bertajuk Transmigrasi Membangkitkan Industrialisasi Pertanian dari Pinggiran di Hotel Eeastparc Yogyakarta, Jumat (30/9).

Menurut Menteri keberhasilan masyarakat transmigrasi yang membentuk koperasi dan Badan Usaha Desa akan diduplikasi di 74 ribu desa di Indonesia. Apalagi, jumlah desa diperkirakan akan bertambah lebih banyak. “Jumlah desa akan bertambah 74 ribu  sehingga akan ada 74.954 desa,” katanya.

Meski jumlah desa semakin bertambah, namun 80 persen penduduk desa hidupnya dari sektor pertanian. Sementara komoditas pertanian yang hasilkan rata-rata tidak dalam skala besar dan tidak memiliki sarana pengolahan pascapanen. “Desa yang miskin biasanya saat panen harga komoditasnya jatuh karena tidak memiliki sarana pengolahan pascapanen. Kalau pun ada  subsidi tidak ada artinya saat panen, biaya produksi lebih mahal dari harga jual,” katanya.

Pemerintah akan mendorong pembangunan sarana pengolahan pascapanen, namun desa tersebut mampu menghasilkan produksi salah satu komoditas dalam skala besar. “Desa harus fokus, satu desa satu produk. Misalnya, satu desa hanya hasilkan satu ton jagung untuk satu periode panen tidak bisa untuk dibuat sarana itu, tapi kalau seribu ton, mungkin dibangun sarana pengolahan pascapanen,”katanya.

Mantan Menteri Trasmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, Siswono Yudo Husodo, menilai kebijakan transmigrasi mengalami penurunan karena jumlah transmigran dari tahun ketahun makin mengecil sejak 1999. Menurutnya, program transmigrasi yang dilakukan pemerintah Orde Baru dilakukan untuk meningkatkan produksi pangan. “Tidak heran bila sekarang ini kita impor pangan. Pangan kita menguras begitu banyak devisa karena kelengahan kita atas kebijakan transmigrasi,” katanya.

Siswono menuturkan lahan yang dikelola petani selama ini untuk produksi pangan hanya 8,5 juta hektar. Padahal, jumlah penduduk sudah mencapai 250 juta lebih. Jumlah tersebut tidak cukup. “Produksi pangan kita tidak mungkin cukup, angka rasionya hanya 450 meter persegi lahan pangan per kapita. Di Thailand sudah 5 ribu meter persegi per kapita untuk pangan sehingga mereka bisa ekspor beras dan jagung ke seluruh dunia,"urainya.

Sementara Guru Besar UI, Prof. Sri Edi Swasono, mengatakan kebijakan transmigrasi adalah upaya membentuk mutualisme nasional atau mutualisme antardaerah namun alasan untuk mengurangi kelebihan penduduk hendaknya jangan menjadi titik tolak utama dalam kebijakan transmigrasi. Menurutnya, transmigrasi perlu secara langsung dikaitkan dengan semangat daerah untuk membangun, “Daerah membuat perencanaan pembangunan spesifiknya masing-masing dan transmigrasi menampung dan menyangga kebutuhan spesifik daerah tersebut,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof Dr Suratman, M.Sc, menuturkan pentingnya kebijakan transmigrasi untuk diperkuat kembali karena masih ada disparitas pembangunan di daerah, sehingga perlu memperkuat daerah pinggiran dan perbatasan lewat program transmigrasi. UGM, menurut Suratman, berencana melaksanakan kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) khusus di daerah transmigrasi.”Ada rencana 40 PTN sepakat untuk terlibat ikut ini,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM Terima Penghargaan Makarti Pramati Kementrian Desa PDT dan Transmigrasi

    Wednesday,17 December 2014 - 14:38
  • Transmigrasi Jangan Hanya Fokus Pada Pertanian

    Friday,23 August 2013 - 13:20
  • Kementerian Desa PDTT dan UGM Kerja Sama Pengembangan Kawasan Transpolitan

    Thursday,19 May 2022 - 15:22
  • Transmigrasi, Ikon Penting Pembangunan Nasional

    Monday,27 May 2019 - 13:25
  • Kemendesa PDTT Kenalkan Konsep Smart Farming di Kawasan Transmigrasi

    Tuesday,09 July 2019 - 16:09

Rilis Berita

  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung
  • Mengenal Mata Silinder dan Cara Mengatasinya 24 June 2022
    Mata silinder atau dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual