Yogya, KU
Lulusan sebuah perguruan tinggi idealnya tidak hanya mampu mencari kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menjadi usahawan mandiri yang tangguh. Apalagi di tengah kondisi perekonomian yang kurang kondusif seperti saat ini. Banyaknya pabrik, industri, dan kembaga keuangan yang gulung tikar sehingga berujung pada PHK massal merupakan situasi yang harus disikapi dengan cerdas. Jiwa kepemimpinan mandiri dari kalangan mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menciptakan usaha sendiri dan menyerap banyak tenaga kerja.
Kemampuan menciptakan lapangan kerja dan menjadi usahawan ternyata tidak harus menunggu ketika seseorang telah menjadi alumnus suatu institusi pendidikan tinggi. Beberapa mahasiswa UGM bahkan telah menjalankan usaha saat masih duduk di bangku kuliah. Salah satunya adalah Syammahfuz Chazali. Ia telah memiliki usaha gerabah dari kotoran sapi.
Dalam dikusi terbuka “Kuliah sambil Berwirausaha, Bagaimana Memulainya?”, Sabtu (21/3), di Auditorium Fakultas Peternakan, mahasiswa Agrobisnis Fakultas Pertanian UGM ini membagi pengalamannya. Kotoran sapi (dalam bahasa Jawa disebut “tlethong”) telah dimanfaatkannya untuk bahan pembuatan gerabah yang memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri.
Syammahfuz tidak tampil sendiri dalam dikusi yang digelar Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) UGM itu. Dua orang mahasiswa UGM lainnya, Hiro Prabantoro (mahasiswa MST UGM yang memiliki wirausaha kerajinan bahan kayu) dan M. Syawal (mahasiswa S3 Sosiologi yang telah memiliki usaha budidaya ikan lele), juga memamparkan berbagai pengalaman mereka dalam memulai dan menjalankan usaha. (Humas UGM)