• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pola Komunikasi Keluarga Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

Pola Komunikasi Keluarga Memengaruhi Kesehatan Mental Anak

  • 06 Oktober 2016, 07:57 WIB
  • Oleh: Ika
  • 22087
  • PDF Version
Pola Komunikasi Keluarga Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

Keluarga memiliki peranan penting dalam proses pembentukan kesehatan mental anak. Direktur Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah mada (UGM), Dr. Diana Setiyawati M.HSc., Psy., mengatakan bahwa pola komunikasi dan interaksi yang dijalankan dalam keluarga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan pembentukan kesehatan mental anak. Pola orang tua dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan diturunkan pada anak melalui modelling.

Misalnya, anak-anak yang mempunyai orang tua pencemas, memiliki kecenderungan sifat serupa dengan orang tuanya. Mereka akan cenderung mudah cemas dan tegang dalam menghadapi berbagai hal. Demikian halnya pada anak-anak yang tumbuh dengan orang tua agresif, cenderung menunjukkan sikap agresif dalam berinteraksi.

“Cara-cara keluarga dalam mengekspresikan dan mengomunikasikan sesuatu bisa membentuk kesehatan atau justru kesakitan mental anak,” terangnya Rabu (5/10) di Fakultas Psikologi UGM.

Diana menyampaikan  keluarga dapat menjadi pelindung bagi kesehatan anak. Namun begitu, keluarga juga bisa menjadi pemicu munculnya gangguan kesehatan anak. Misalnya saja pada anak-anak disabilitas, keluarga yang tidak utuh karena perceraian, dan kehilangan figur ayah.

“Keluarga bisa menjadi faktor protektif, namun juga pemicu munculnya gangguan mental,” ujarnya.

Pengasuhan Seimbang

Diana mengatakan dalam keluarga ayah dan ibu memiliki peran penting dalam pengasuhan anak. Pasalnya, keduanya akan menghasilkan efek yang sama pada perilaku anak. Ketika peran ayah dalam keluarga hilang, maka bisa mengembangkan psikopatologi. Anak-anak yang kehilangan sosok ayah sangat rentan menjadi korban maupun pelaku kekerasan seksual.

“Sudah sepatutnya ayah dan ibu bekerja sama dalam pengasuhan anak karena keduanya memiliki peran yang sama dalam membesarkan anak,” paparnya.

Menurutnya, anak-anak harus dididik dalam keseimbangan. Dari ayah, anak-anak akan belajar tentang kekuatan dan juga pengalaman yang lebih luas. Sedangkan dari ibu, anak-anak dapat belajar tentang kelembutan dan hal-hal yang detail.

“Kehadiran ayah dan ibu penting untuk perkembangan kesehatan mental anak. Selain itu, juga bisa menyeimbangkan dominasi dalam pengasuhan,” jelasnya.

Terkait bagaimana pola interaksi dan komunikasi keluarga yang sehat secara mental akan didiskusikan secara mendalam dalam talkshow “Ketika Rumah Tak Lagi Nyaman”, Sabtu (8/10) di Fakultas Psikologi UGM. Acara akan menghadirkan Prof. Noor. R. Hadjam,  pakar postif parenting, Prof Subandi, pakar psikologi klinis dan budaya, Prof Sofia Retnowati, pakar kesehatan mental, serta Agus Sugianto, aktivis kesehatan mental yang juga mantan korban pemasungan. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Waspada Hubungan Toxic di Kalangan Remaja

    Wednesday,31 March 2021 - 20:06
  • 8,8 Juta Anak Indonesia Alami Stunting

    Tuesday,26 January 2016 - 15:33
  • Kiat Atasi Kecanduan Internet Pada Anak

    Tuesday,27 October 2020 - 10:55
  • Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

    Wednesday,19 January 2022 - 9:20
  • Kepala BKKBN: Kualitas SDM Dibangun Lewat Program KB

    Tuesday,21 March 2017 - 14:50

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual