Yogya, KU
?Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berupaya mengantisipasi masuknya budaya modernisasi dan industrialisasi pasca beroperasinya Jembatan Suramadu pertengahan tahun ini. Dalam rangka antisipasi itu, Pemkab Bangkalan mengharapkan kontribusi UGM dalam membantu kesiapan SDM dan perkembangan budaya masyarakat setempat.
Harapan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Bangkalan, Drs. M. Syafik Rofii, saat menerima kunjungan delegasi KKN PPM UGM yang dipimpin Ketua LPPM UGM, Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., di kantornya, Kamis (2/4).
Didampingi Asisten III Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Pemkab Bangkalan, Elliyah Farida, S.Sos., dan Lurah Pejagan, Syafik Rofii mengakui selama ini banyak kalangan mengkhawatirkan beroperasinya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura. Beroperasinya jembatan dikhawatirkan menimbulkan implikasi kontak langsung antara budaya lokal Madura dengan budaya luar yang dibawa para migran. Tidak hanya itu, masyarakat lokal yang masih berpendidikan rendah akan mengalami kesulitan untuk menikmati dampak pertumbuhan ekonomi karena minimnya tenaga-tenaga andal.
“Jika Jembatan Suramadu beroperasi banyak investasi yang masuk, sedangkan masyarakat kita banyak kekurangan tenaga andal,” kata Syafik Rofii.
Menurutnya, pelaksaaan KKN PPM UGM ke depan dapat memberikan kontribusi ke arah pengembangan bidang keahlian masyarakat setempat yang kebanyakan masih berpendidikan rendah. “Tantangan yang kita hadapi dari aspek pendidikan, daerah kita masih ketinggalan dibanding dengan daerah lain. Kebanyakan masyarakat yang tamatan SD, kalau dulu mereka masih mau mondok atau masuk MTS, tapi setelah 1-2 tahun lulus tidak memilih melanjutkan sekolah lagi. Namun, memilih menjadi TKI di Malaysia, “ ujarnya.
Permasalahan ini, kata Syafik, menjadikan lahan pertanian di daerah Bangkalan banyak yang tidak produktif, bahkan ditinggalkan. “Sangat jarang kita menemukan petani-petani muda sehingga banyak sawah yang jadi puso karena tidak ada yang mengerjakan,” keluhnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Wakil Bupati, Ketua LPPM UGM mengusulkan agar dalam rencana jangka pendek pihak kabupaten bekoordinasi dengan pemprov menentukan arah pembangunan ke depan. Dengan demikian, UGM dapat menentukan tema kegiatan program KKN di Bangkalan.
Ditambahkan Danang, sehubungan dengan pembukaan Jembatan Suramadu, dalam jangka panjang Kabupaten Bangkalan akan menghadapi tantangan di segala bidang. Dalam hal ini, UGM dapat membantu dengan mengerahkan mahasiswa KKN, dosen, dan peneliti untuk membantu pembangunan di wilayah tersebut.
“Bukan hanya mahasiswa, tapi dosen UGM dari berbagai bidang ilmu bisa mendukung guna mengoptimalkan segala sumber daya yang ada di sini,” tuturnya.
Menyinggung pendidikan masyarakat di daerah Bangkalan yang sebagian besar masih tamatan Sekolah Dasar, diinformasikan Danang bahwa program KKN PPM UGM memiliki berbagai tema, antara lain, pengentasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pemberantasan buta aksara, yang diharapkan dapat membantu mengentaskan problem pendidikan yang ada.
Setelah audiensi dengan Wakil Bupati, delegasi KKN PPM UGM yang terdiri atas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan staf bidang pengelolaan KKN PPM LPPM UGM mengunjungi pos ‘voter training centre’ di lokasi KKN PPM P4 unit Bangkalan di Kelurahan Pejagan, Kabupaten Bangkalan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)