Yogya, KU
Tingkat partisipasi masyarakat Kecamatan Samigaluh dalam menggunakan hak pilihnya di pemilihan legislatif (pileg) lalu merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan seluruh kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Informasi tersebut disampaikan anggota KPUD Kulon Progo, Panji Widodo, dalam Talkshow “Refleksi Pemilu Legislatif” yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN PPM P4 UGM Unit Kulon Progo. Acara digelar di kantor Kecamatan Samigaluh Kulon Progo, Rabu (29/4).
Menurut Widodo, tingkat partisipasi pemilih laki-laki dan perempuan di Kecamatan Samigaluh masing-masing berjumlah 75,15% dan 74,35%. “Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata partisipasi memilih secara keseluruhan di Kabupaten Kulon Progo yang hanya 73,56% untuk pemilih laki-laki dan 72,31 % untuk kalangan pemilih perempuan,” katanya.
Di Kecamatan Girimulyo dan Kalibawang yang merupakan Dapil I, tingkat partisipasi pemilih laki-laki masing-masing 73,33% dan 72,22%, sedangkan untuk pemilih perempuan masing-masing 72,14% dan 70,59%.
Dikatakan Widodo, besarnya tingkat partisipasi pemilih di Kecamatan Samigaluh merupakan salah satu bukti hasil kontribusi mahasiswa KKN PPM P4 UGM dalam melaksanakan sosialisasi pemilu. Kegiatan mahasiswa ini menurutnya sangat mendukung kerja KPUD yang dananya minim untuk melakukan sosialisasi di tingkat pedukuhan dan TPS.
“Saya kira ini bentuk hasil sosialisasi KKN Pendidikan Pemilih yang disampaikan oleh mahasiswa,” tutur Widodo.
Di samping itu, Widodo mengatakan jumlah suara tidak sah dalam pemilu legislatif di Kabupaten Kulon Progo relatif lebih kecil, yakni 8,38 persen. Menurutnya, angka ini mampu menepis kekhawatiran banyak pihak bahwa masyarakat mengalami kesulitan dalam mencontreng.
Terkait dengan permasalahan DPT, pihak KPUD telah mengupayakan untuk melakukan pemutakhiran data pemilih menjelang pilpres, terutama mendaftarkan masyarakat yang tidak terdaftar dalam pileg lalu. Meskipun begitu, ia mengakui dalam proses pelaksanaan pileg lalu, pihaknya menemukan pemilih ganda dan pemilih yang sudah meninggal masih tercantum dalam DPT. Selain itu, ia juga banyak menemukan pemilih yang telah terdaftar di DPS, tetapi tidak terdaftar di DPT akibat kesalahan cetak komputer.
“Kesemua ini akan kita benahi dalam proses pilpres nanti,” katanya.
Sementara itu Camat Samigaluh, Budi Widiatmoko, mengatakan perhitungan suara di Kecamatan Samigaluh berlangsung lancar dalam waktu yang cukup cepat tanpa ditemukan masalah sedikit pun di tingkat TPS.
“Di Kecamatan Samigaluh, proses perhitungan suara cukup cepat, sekitar 45 menit sudah selesai, dan tidak ada satu pun complain,” ujarnya bangga.
Meski berlangsung lancar, ia menyampaikan keprihatinannya kepada salah seorang petugas KPPS di Samigaluh yang mengalami kecelakaan saat bertugas pada hari pelaksaaan pemungutan suara. Karena tidak disediakan asuransi bagi petugas KPPS, biaya operasi akibat patah tulang yang mencapai 10 juta rupiah, tidak dapat ditanggung yang bersangkutan.
“Saya sudah kirim surat ke Bupati, Senin lalu, untuk minta bantuan karena petugas yang mengalami kecelakaan ini hanyalah seorang buruh tani yang ingin mengabdi kepada negara menjadi anggota KPPS,” tambahnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)