Yogya, KU
Sedikitnya 50 tim peserta Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI), hari ini, Rabu (13/5), mulai berlomba dalam Kontes Robot Tingkat Regional III di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Kontes secara resmi dibuka oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti, Prof. Dr. Ir. Suryo Hapsoro. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Direktur DP2KM dan disaksikan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D.
Dalam sambutannya, Suryo Hapsoro mengatakan untuk kesekian kalinya Ditjen Dikti melaksanakan kontes robot dalam rangka pembinaan kreativitas dan inovasi di kalangan mahasiswa. Disebutkan Suryo, lomba robot KRI sudah dilakukan 11 kali, sedangkan kontes robot KRCI sebanyak 6 kali.
“Kita memang memberikan perhatian terhadap pembinaan kreativitas mahasiswa Indonesia karena bangsa Indonesia ke depan memerlukan calon pemimpin yang berpikir kreatif dan inovatif,” tandasnya. Suryo menambahkan kompetisi kontes robot akan terus dilakukan di masa mendatang untuk meningkatkan proses pembinaan kreativitas mahasiswa, di samping sebagai bentuk proses pembelajaran.
Dalam kesempatan tersebut, Suryo mengucapkan terima kasih kepada pihak UGM selaku penyelenggara yang secara berturut-turut untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah lomba robot KRI dan KRCI Regional III, meliputi wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Kalimantan.
“Selamat kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Saya ucapkan selamat berkontes, terus bersemangat,” katanya.
Pesan senada disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D. Dikatakannya bahwa kontes robot kali ini penting sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa untuk meraih masa depan yang lebih baik. Rektor juga berharap agar para peserta dapat menjaga sportivitas selama berkompetisi.
Dalam kompetisi yang berlangsung sehari ini diikuti oleh 13 tim peserta KRI dan 37 tim peserta KRCI. KRCI terbagi dalam empat divisi, dengan perincian 10 tim peserta untuk expert battle, 6 tim untuk expert single, 6 tim untuk berkaki (legged), dan 16 tim untuk beroda (wheeled). Dewan juri terdiri atas sebelas orang yang berasal dari ITB, ITS, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), UI, dan UGM.
Salah satu peserta dari Teknik Elektro UGM, Husni Thamrin, yang ditemui di sela-sela pertandingan mengaku bahwa timnya sudah melakukan persiapan sejak enam bulan sebelum kompetisi. Lebih dari itu, dua hari ini timnya telah mempersiapkan segala hal teknis agar tidak terjadi masalah saat berkompetisi. “Dua hari ini kita lembur dan hampir tidak tidur untuk mempersiapkan semuanya,” katanya.
Diakui Husni, robot timnya yang diberi nama “Djogja X-01” ikut berkompetisi di kategori KRCI expert battle dengan menghabiskan dana sekitar 12 juta rupiah dalam pembuatannya. Ia berharap robot kesayangannya akan dapat bertarung dan menang di kelasnya.
“Robot ini akan bersaing dengan robot lainnya dalam kecepatannya memadamkan api dan mengambil boneka. Untuk dua kali putaran, robot kita bisa melakukan tugasnya dengan baik. Mudah-mudahan bisa masuk ke babak selanjutnya,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)