Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Cameron R. mengatakan sudah saatnya perpustakaan beralih ke teknologi buku digital yang lebih praktis dan fleksibel, mudah dibawa, dan dibaca di mana saja. Kekayaan koleksi perpustakaan, baik buku, jurnal, maupun hasil riset akan dapat dimanfaatkan secara maksimal jika mudah dan dapat diakses di mana pun. Dengan peralihan sistem penyimpanan koleksi perpustakaan dari semula yang konvensional menjadi digital, seperti jurnal online dan e-book, akan sangat membantu pencarian bahan pustaka yang diinginkan.
Cameron menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi American Corner, Perpustakaan UGM , Rabu (20/5) lalu. Dalam kunjungan tersebut, Cameron didampingi oleh Anne E. Grimes, Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan diterima langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Sekretaris Eksekutif, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A.
Lebih lanjut dikatakan, teknologi e-book reader akan membantu memudahkan mahasiswa membaca kembali hasil unduhan jurnal dan e-book. Saat ini sudah ada teknologi e-book reader yang cukup lengkap karena langsung terhubung dengan toko buku maya. Dengan demikian, jual beli buku digital pun dapat dilakukan hanya dalam hitungan menit. “Jadi, jika dikalkulasi, jatuhnya lebih murah daripada harus membeli buku cetak melalui internet ke Amerika yang memakan waktu pengiriman kurang lebih 1 bulan,” ujarnya.
Saat disinggung tentang keberadaan American Corner UGM, Cameron mengatakan American Corner UGM merupakan pusat informasi yang turut berperan dalam menyebarluaskan pengetahuan mengenai kondisi sosial, politik, dan budaya Amerika lewat koleksi buku, majalah, dan film-film Amerika klasik serta dokumenter. “Saya sempat terheran-heran ketika melihat ada anak muda yang bermain baseball. Ternyata, olahraga Amerika itu sudah sampai ke Indonesia, betapa kebudayaan itu dapat tersebar dengan cepatnya,” katanya kagum. (Humas UGM/Ika).