Drs. Aprinus Salam, M.Hum., staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya UGM , menilai selama ini tidak sedikit pers kampus sering mengambil perspektif atau mengangkat permasalahan yang terlalu besar dan abstrak dalam penulisan jurnal. Wacana politis dan politik lebih banyak mendominasi pemberitaan. Padahal, sangat banyak persoalan dalam lingkup universitas, yang mungkin dianggap kecil, sesungguhnya merupakan hal yang sangat signifikan, tetapi justru luput dari perhatian.
“Kebanyakan dalam penulisan jurnal, pers mahasiswa latah dengan tema-tema besar di luar dibanding mengangkat persoalan di internal universitas. Jadi, kesan yang timbul terlihat kurang mengurusi univeritas sendiri,” katanya dalam workshop jurnal mahasiswa “Cagar Alam Kebebasan Akademik” yang diselenggarakan di University Club (UC) UGM, Selasa (2/6).
Dijelaskan Aprinus, hal demikian muncul karena ketidakjelasan format dalam jurnal mahasiswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menurut Aprinus, pers mahasiswa perlu merumuskan posisi, perspektif, dan jembatan posisional yang diambil, yakni perspektif budaya pendidikan dan pembelajaran. Selain itu, juga harus ditentukan paradigma yang diambil dengan melihat posisi dan pangsa pasar yang telah dipilih. Aprinus berpendapat bahwa dalam penulisan jurnal mahasiswa tidak perlu terikat dengan aturan baku yang telah ada, justru sedapat mungkin mengembangkan teknik penulisan yang mandiri dan konsisten.
Sementara itu, F. Harianto Santoso, General Manager Litbang Kompas, mengatakan penulisan berita yang disertai dengan riset mendalam, di samping menghasilkan berita yang berkualitas, juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap permasalahan yang tengah dibicarakan.
Dalam acara yang digelar oleh Badan Penerbitan Pers Mahasiswa Balirung UGM dan diikuti oleh beberapa pers mahasiswa se-Indonesia tersebut, Harianto menyampaikan bahwa permasalahan riset bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh. antara lain, pencarian dan pengumpulan data, baik yang bersifat primer maupun sekunder, serta dilanjutkan dengan pengolahan data. Sementara itu, pengelolaan data dan informasi menjadi suatu database yang update serta mudah diakses merupakan hal yang juga harus diperhatikan untuk menjaga keberlangsungan keterpeliharaan jurnal. (Humas UGM/Ika)