Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM memulai pembangunan gedung Pusat Pembelajaran atau Learning Center yang akan digunakan sebagai pusat pembelajaran mahasiswa dan dosen. Gedung ini akan dilengkapi dengan fasilitas berupa ruang perpustakaan, ruang baca, ruang koleksi, ruang diskusi, ruang pelatihan serta ruang auditorium. Bangunan gedung bertingkat delapan dengan luas 6.207,14 meter persegi ini dalam pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp44,3 Milyar. Sumber dana berasal dari internal fakultas, pinjaman universitas dan bantuan sponsor Djarum Foundation. “Kami mengucapkan terima kasih pada Djarum Foundation yang telah menyokong pembangunan gedung ini,” kata Dekan FEB UGM, Dr. Eko Suwardi, Ak., M.Sc., dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung di area kampus FEB, Senin (21/11).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistem Informasi, Dr. Didi Achjari, S.E., Akt., M.Com., menyampaikan ucapan selamat atas terlaksananya pembangunan gedung yang sudah direncanakan sejak lama tersebut. “Lewat proses pengadaan yang cukup rumit, akhirnya gedung ikonik dan green building ini akhirnya bisa dimulai. Saya berharap FEB bisa menjadi pionir dalam membangun green building,” ujarnya.
Didi juga mengapresiasi langkah fakultas yang berhasil membangun gedung dengan tidak mengandalkan sumber dana dari APBN melainkan mencari dukungan dana dari pihak sponsor. “Kami mengapresiasi pembangunan gedung ini didanai oleh pihak sponsor. Sebab, mengandalkan dana APBN dan Kemristek Dikti untuk tahun ini sangat kecil kemungkinannya. Apalagi, anggaran kementerian sekarang diturunkan,” ujarnya.
Laksmi Lestari, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, mengatakan alasan keikutsertaan Djarum Foundation dalam membantu pembangunan gedung Learning Center ini dalam rangka menyukseskan pembangunan SDM Indonesia lewat dunia pendidikan. “Kami menyadari pentingnya memajukan pendidikan untuk bisa melesat ke depan. Kami melihat fasilitas pendidikan menjadi kunci untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademik tapi berkarakter,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)