• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sisa 2,5 Juta Ton, Stok Beras Nasional Aman Hingga Akhir Tahun

Sisa 2,5 Juta Ton, Stok Beras Nasional Aman Hingga Akhir Tahun

  • 24 Juni 2009, 14:31 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3204

Yogya, KU

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog), Dr. Mustofa Abubakar, M.Si., mengatakan pengadaan stok beras nasional hingga pertengahan Juni 2009 mencapai 2,5 juta ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional sampai dengan akhir tahun, bahkan mengalami surplus.

Stok Beras Nasional Aman Hingga Akhir Tahun

“Pengadaan gabah tahun 2009 ini 3,8 juta ton. Setiap bulan kebutuhan beras secara nasional kurang lebih sekitar 300 ribu ton,” kata Mustofa dalam diskusi dengan anggota Majelis Guru Besar (MGB) UGM, di Kantor Pusat UGM, Rabu (24/6). Tampak hadir pada acara tersebut, para guru besar UGM, antara lain, Prof. Drs. Suryo Guritno, M.Stat., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Widiastuti, M.Sc., Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K) , Prof. Dr. Ir. Endang Baliarti , Prof. Dr. Ir. Irham,M Sc., dan Prof. Dr. Ir. Mary Astuti .

Ditambahkan Mustofa, untuk dua tahun berturut-turut Indonesia tidak melakukan kebijakan impor beras karena telah berhasil melakukan swasembada beras. Untuk tahun 2008 saja, pemerintah dapat menghemat dana 500 juta dolar dengan tidak mengimpor beras. Di samping itu, pengadaan beras di dalam negeri telah memberikan efek bagi masyarakat, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. “Diperkirakan sebanyak 1,9 triliun uang berputar di masyarakat dengan kegiatan jual beli beras ini,” katanya.

Di tahun 2009, pengadaan beras untuk rakyat miskin (raskin) yang diperuntukan bagi 18,5 juta penduduk sementara ini sudah terealisasi hingga 42 persen. “Setiap RTS memperoleh jatah 15 kilo per bulan. Untuk di Jogjakarta sudah tersalurkan dengan baik hingga 100 persen. Hanya di Jawa Tengah, setiap RTS tidak semua mendapat 15 kilo, hingga jumlahnya dibagi rata,” jelasnya.

Menurut Mustofa, kebijakan ekspor beras dilakukan guna mengantisipasi terjadinya surplus beras yang berlebihan. Kebijakan diperlukan karena biaya pemeliharaan dirasakan cukup besar, apalagi Bulog sampai menyewakan gudang swasta untuk menyimpan stok beras surplus tersebut.

Menanggapi pemaparan itu, pakar sosial ekonomi pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc., mengusulkan agar Bulog lebih berfokus menjaga keamanan dan kedaulatan pangan nasional untuk waktu 5 hingga 10 tahun mendatang. “Saya kira Bulog tidak ambisius untuk condong ke luar (ekspor), tapi lebih condong ke dalam menjaga kedaulatan dan keamanan pangan,” katanya.

Sependapat dengan Irham, pakar kedelai dari UGM, Prof. Dr. Ir. Mary Astuti menekankan agar peran Bulog ke depan lebih ditingkatkan lagi, tidak hanya mengurusi ketersediaan beras di dalam negeri, tetapi juga ketersediaan dan pemasaran pangan yang lain, seperti kedelai, jagung, dan sagu. “Saat ini harga kedelai mengalami penurunan sehingga merugikan petani karena sulit memasarkan hasil produksinya. Kondisi ini jauh berbeda dengan beras yang diurusi oleh Bulog,” ujar Mary Astuti. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Anomali Perubahan Iklim, Tingkat Kenaikan Produksi Beras Nasional Turun

    Friday,01 October 2010 - 14:03
  • Dirut Bulog: Cadangan Beras Pemerintah Masih Minim

    Friday,01 July 2011 - 16:10
  • Antisipasi Kenaikan Harga BBM, Pemerintah Pastikan Stok Pangan Cukup

    Thursday,22 May 2008 - 14:03
  • Bulog Berencana Beli 0,4 juta Ton Beras Dalam Negeri

    Tuesday,20 October 2009 - 13:41
  • Bulog Serap 1,32 Juta Ton Beras Petani

    Monday,07 May 2012 - 10:41

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual