Sedikitnya 4.908 mahasiswa mengikuti acara pelepasan dan pengarahan KKN-PPM antarsemester di halaman Balairung UGM, Rabu (1/7). Pelepasan ditandai dengan penyematan topi KKN PPM oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. , kepada perwakilan mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan.
Para mahasiswa peserta KKN-PPM UGM yang berasal dari berbagai fakultas ini akan diterjunkan di 34 kabupaten/kota di 10 provinsi, yakni DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, NTB, Bali, NAD, Riau, Papua Barat, dan Bangka Belitung. KKN-PPM periode antarsemester tahun 2009 yang berlangsung pada 2 Juli hingga 2 September 2009 ini juga diikuti oleh mahasiswa dari Stockholm University, Swedia, dan Ehime University, Jepang.
Rektor UGM dalam pidato pengarahannya mengatakan kegiatan KKN-PPM merupakan sebuah wahana bagi mahasiswa yang tidak hanya untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan spiritual. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan memberikan solusi terhadap berbagai perosalan riil di tengah masyarakat. “Saya yakin mahasiswa UGM memiliki kapasitas yang begitu besar untuk membantu masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan kegiatan ini, saya harapkan di kemudian hari mahasiswa UGM bisa menjadi pemimpin yang berkualitas dan memiliki kepekaan serta kedekatan dengan masyarakat,” ujar Rektor.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga berpesan agar para mahasiswa selalu menjaga nama baik almamater dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang tercatat dalam perkembangan selanjutnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRS P3M) UGM, Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc., Apt., dalam sambutannya mengharapkan kegiatan KKN-PPM dapat mendorong kepedulian mahasiswa terhadap berbagai persoalan di masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan pembelajaran sehingga mampu menghasilkan pemimpin sejati. “Dari KKN-PPM ini mahasiswa bisa belajar dari masyarakat dan sebaliknya masyarakat juga bisa belajar dari mahasiswa. Program ini juga bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan hati, di samping mengembangkan kecerdasan otak,” katanya.
Kegiatan KKN-PPM UGM yang berbasis Education for Sustainable Development (EfSD) atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Hal itu dilakukan karena permasalahan di masyarakat memiliki kompleksitas yang sangat tinggi sehingga tidak dapat diselesaikan hanya dari satu atau dua bidang saja. Di samping hal tersebut, dari kegiatan ini mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang integratif terhadap pemasalahan di masyarakat.
Ketua LPPM UGM , Prof. Dr-Tech. Ir. Danang Parikesit, M.Sc ., dalam laporannya menyampaikan program KKN-PPM tahun 2009 terdiri atas 46 tema yang berbasis pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (EfSD). Tema-tema tersebut, antara lain, pembinaan UMKM, pengelolaan lingkungan dan konservasi, pengembangan ekowisata, pendidikan untuk semua, pengentasan kemiskinan, pertanian terintegrasi, pembangunan kesehatan masyarakat, dan peningkatan kesadaran hukum. Para mahasiswa peserta KKN-PPM UGM selama di lokasi akan didampingi oleh 183 dosen pembimbing lapangan dan delapan orang koordinator kabupaten.
Ditambahkan Danang, pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, seperti Depdiknas, BKKBN, Yayasan Damandiri, UNDP, pemda, dan berbagai perusahaan swasta. Di samping itu, UGM juga bermitra dengan 15 perguruan tinggi lain, baik di Jawa maupun luar Jawa. “Hal ini menunjukkan bahwa eksistensi KKN-PPM UGM telah diakui secara nasional maupun internasional,” terang Danang.
Senada dengan Rektor, Danang juga berpesan kepada seluruh peserta agar menjaga dan menjunjung nama UGM dengan dedikasi dan prestasi kerja yang tinggi karena keberhasilan KKN-PPM UGM juga merupakan salah satu kebanggaan bagi keluarga besar UGM. (Humas UGM/Ika)