• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Gempa Pidie Aceh Dampak Pergeseran Sesar Aktif

Gempa Pidie Aceh Dampak Pergeseran Sesar Aktif

  • 07 Desember 2016, 15:45 WIB
  • Oleh: Ika
  • 11960
  • PDF Version
Gempa Pidie Aceh Dampak Pergeseran Sesar Aktif

Gempa bumi berskala 6,5 skala richter mengguncang wilayah Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (6/12) pukul 05.03 WIB. Gempa berpusat di darat pada koordinat 5,19 ° LU dan 96,38 BT dengan kedalaman 10 kilometer. 

Pakar gempa dari UGM, Dr. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., mengatakan gempa bumi yang terjadi di Pidie merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Pergerakan sesar aktif yang terjadi bersifat mendatar dan dekstral (menganan). 

“Gempa Pidie Jaya ini disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di kawasan tersebut,” tuturnya, Rabu (7/12) di Departemen Teknik Geologi UGM. 

Gayatri menjelaskan bahwa sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya ini merupakan cabang dari sesar Sumatera di bagian utara. Sesar ini berorientasi barat laut-tenggara. Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada tapi belum terpetakan sebelumnya. 

“Adanya tekanan dari zona subduksi atau penunjaman di selatan Sumatera memberikan gaya tekan yang kuat ke daerah permukaan dan akibatnya membentuk sesar-sesar yang aktif, gempa terjadi akibat pergerakan dari sesar-sesar ini,” urai geolog UGM ini.

Goncangan gempa terasa kuat di daerah ini, kata dia, karena di wilayah dekat pusat gempa tersusun oleh batuan yang tidak kompak. Gelombang gempa merambat lebih cepat pada batuan kompak dan melambat ketika melewati batuan yang lepas-lepas. Ketika melewati daerah dengan batuan yang lepas-lepas, amplitudo gelombang gempa akan membesar untuk bisa merambatkan energi yang sama, sehingga getaran yang dirasakan pada daerah ini lebih kuat. Getaran yang kuat dari gempa bumi ini juga bisa menimbulkan longsoran. 

Anggota tim revisi peta gempa nasional ini menjelaskan pergerakan sesar yang bersifat mendatar dan terjadi di kedalaman yang dangkal, maka gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Akan tetapi, gempa yang terjadi ini bersifat merusak, terutama disebabkan oleh kedalamannya yang dangkal dan terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk. 

“Banyaknya kerusakan disebabkan karena jarak antara pusat gempa dengan permukaan sangat dekat dan energi yang dilepaskan besar, sehingga ketika mencapai permukaan gelombang dengan energi yang besar ini bersifat merusak,” paparnya. 

Meskipun tidak berpotensi tsunami, Gayatri meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi kejadian gempa susulan, walapun gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan yang lebih kecil dan akan terus menurun. Yang harus dilakukan terutama adalah memeriksa kondisi bangunan karena jika bangunan sudah rusak atau retak parah, getaran gempa yang kecil pun mampu merobohkan bangunan.

Mengingat Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi, Gayatri menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana gempa. Salah satu langkah yang perlu segera dilakukan adalah memetakan jalur sesar atau patahan aktif di seluruh kawasan Indonesia, terutama di kawasan padat penduduk atau perkotaan. 

“Indikasi bahwa sesar ini aktif adalah adanya kegempaan di daerah sesar tersebut. Ketika sesar bergerak dan menimbulkan gempa, sesar ini akan cenderung bergerak lagi di masa yang akan datang,” urainya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian geologi secara mendalam tentang sejarah kegempaan di sepanjang sesar tersebut. Penelitian untuk menyingkap sejarah gempa di masa lalu, jauh melampaui batas rekaman sejarah. Selain itu, setelah terjadi gempa sebaiknya langsung melakukan pemetaan.

“Pemetaan setelah gempa penting dilakukan untuk mengetahui potensi gempa di masa mendatang,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

 

Berita Terkait

  • Gempa Halmahera dan Kesadaran Bencana Gempa Bumi di Wilayah Indonesia Timur

    Monday,22 July 2019 - 8:51
  • Pahami Tektonika, Hindarkan Diri Dari Bencana

    Tuesday,12 May 2015 - 10:19
  • Mahasiswa UGM Teliti Kerentanan Gempa Candi Borobudur

    Monday,25 June 2018 - 11:37
  • Gempa Sumatera, Daerah Bengkulu dan Sumbar Harus Lebih Waspada

    Thursday,01 October 2009 - 14:46
  • DIY Pernah Alami 12 Kali Gempa Bumi Merusak

    Saturday,24 October 2009 - 20:02

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual