• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Pengaturan Pola Operasi Kereta Api Indonesia Perlu Dioptimalkan

Pengaturan Pola Operasi Kereta Api Indonesia Perlu Dioptimalkan

  • 22 Desember 2016, 11:15 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7704
Pengaturan Pola Operasi Kereta Api Indonesia Perlu Dioptimalkan

Pembangunan perkeretaapian Indonesia dinilai lambat. Keterlambatan tidak hanya terjadi pada perkembangan sarana-prasarana dan jumlah penumpang. Namun, juga pada perkembangan sumber daya manusia serta pengoperasian kereta api meliputi berbagai metode terkait perencanaan, perancangan, dan pengoperasian kereta api.

Yuwono Wiraco, Staf Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Ditjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan, menyebutkan bahwa hingga kini metode penentuan kapasitas jalur kereta api belum berkembang dengan baik. Padahal, metode ini merupakan salah satu metode penting dalam pengoperasian kereta api.

“Pembangunan perkeretaapian dari sisi sarana-prasarana tidak bisa digunakan secara optimal jika tidak didukung dengan pengaturan pola operasi kereta api yang maksimal,” jelasnya Kamis (22/12) saat ujian terbuka program doktor di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM.

Kondisi tersebut mendorong Yuwono untuk mengkaji lebih dalam untuk mengetahui metode yang tepat dalam menghitung kapasitas jalur kereta api di Indonesia. Dari penelitian yang dilakukan di lintasan Kroya-Kutoarjo-Yogyakarta diketahui terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi kapasitas jalur kereta api.

Beberapa diantaranya adalah jumlah kereta, heterogenitas, stabilitas, kecepatan, infrastruktur, pengoperasian, dan panjang kereta. Berikutnya, waktu delay, persimpangan, sinyal, sumber daya, jadwal, jumlah jalur, panjang lintasan, jarak sinyal, pemberhentian, dan perawatan.

Sementara faktor utama yang memengaruhi kapasitas jalur kereta api adalah faktor jarak antar stasiun, kecepatan kereta api, serta waktu tempuh antar stasiun. Selain itu, juga dipengaruhi waktu yang tersedia untuk pengoperasian kereta api.

Temuan lain memperlihatkan bahwa penghitungan kapasitas jalur kereta api yang digunakan di Indonesia saat ini adalah persamaan formula [10] dan [11]. Dari persamaan tersebut diketahui terdapat komponen persamaan yang tidak tepat yaitu adanya nilai tp yang merupakan waktu perjalanan dari sebelum sinyal muka stasiun A bagi kereta api kedua dengan asumsi jarak 3 km.

Menurutnya, nilai ini seharusnya tidak perlu dimasukkan. Kereta api tidak perlu berhenti sebelum memasuki stasiun sepanjang kapasitas stasiun lebih besar atau minimal sama dengan kapasitas jalur kereta api. Data penelitian juga mencatat sebagian besar kereta api tidak berhenti di setiap stasiun baik di jalur tunggal yakni lintasan Kroya-Kutoarjo maupun jalur ganda di lintaan Kutoarjo-Yogyakarta.

Melihat fakta tersebut, Yuwono memandang perlunya penyelenggaraan perjalanan kereta api dengan memprioritaskan ketepatan jadwal perjalanan kereta api. Dengan demikian, penggunaan kapasitas jalur kereta api dapat dioptimalkan. Selain itu, perlu dilakukan penyeragaman kereta api di sisi kecepatan agar tidak banyak waktu yang terbuang dan menurunkan kapasitas jalur kereta api.

Tidak kalah penting, disebutkan Yuwono, perlu dilakukan peningkatan kemampuan dalam pembuatan jadwal perjalanan secara maksimal. Dengan penjadwalan yang maksimal diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan kapasitas jalur kereta api. (Humas UGM/Ika)

 

 

Berita Terkait

  • Angkutan Kereta Api Barang Masih Minim

    Tuesday,26 July 2011 - 16:12
  • Desentralisasi Kesehatan di Daerah Perlu Dioptimalkan

    Tuesday,13 September 2016 - 13:43
  • Mahasiswa UGM Teliti Tingkat Keselamatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

    Tuesday,03 November 2020 - 16:57
  • 60 Orang Operasi Gratis Katarak

    Wednesday,18 December 2013 - 9:05
  • Pemerintah Segera Bangun Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya

    Thursday,07 December 2017 - 14:50

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual