• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Akses Pendidikan Anak Perempuan Perlu Diperluas

Akses Pendidikan Anak Perempuan Perlu Diperluas

  • 09 Januari 2017, 10:54 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5640
Pendidikan Bagi Anak Perempuan Lebih Diprioritaskan

Investasi modal manusia pada masa anak-anak diyakini sangat penting dalam menopang tingkat kesejahteraan pada saat mereka menginjak usia dewasa. Anak-anak yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung akan lebih produktif, kesempatan memperoleh upah tinggi dan memiliki status kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu faktor mendasar dalam menopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, tingginya risiko naik turunnya pendapatan saat terjadi krisis ekonomi sangat menentukan tingkat pendidikan dalam kehidupan rumah tangga yang menyebabkan rendahnya investasi pada sumber daya manusia, terutama besarnya risiko kemungkinan anak perempuan yang putus sekolah.

Hal itu dikemukan oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjajaran, Bayu Kharisma, SE., MM., M.E., dalam ujian terbuka promosi doktor yang berlangsung di ruang Auditorium BRI Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin (9/1). Dalam penelitian disertasinya yang berjudul Guncangan Pendapatan dan Invetasi Modal Manusia di Indonesia, Bayu mengatakan program pemberian beasiswa yang diberikan pemerintah pada keluarga kurang dan tidak mampu sebagai salah satu instrumen kebijakan yang bisa mengurangi angkat  putus sekolah pada jenjang pendidikan dasar. “Mengingat jenjang tersebut sangat rentan terkena putus sekolah apalagi terkena dampak krisis ekonomi,” paparnya.

Program bantuan bagi siswa maupun sekolah untuk pendidikan dasar dan menengah khususnya yang berasal dari rumah tangga kurang mampu atau tidak mampu diharapkan dapat membiayai keperluan sekolah bagi siswa agar tidak putus sekolah akibat kesulitan ekonomi. “Dengan demikian siswa mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk terus bersekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” ujarnya.

Bayu menerangkan anak perempuan di Indonesia cenderung memiliki kemungkinan putus sekolah yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Kondisi ini menegaskan adanya kesenjangan gender antara anak perempuan dan laki-laki dalam partisipasi sekolah. Tingginya angka putus sekolah pada jenjang tersebut antara lain disebabkan faktor pertimbangan prioritas bahwa nilai ekonomi atau tingkat pengembalian anak laki-laki dianggap lebih tinggi dibandingkan perempuan. Anak laki-laki dianggap harus mencari nafkah sehingga harus dibekali pendidikan lebih tinggi. “Adanya tradisi dan budaya maupun persepsi negatif  bahwa anak perempuan terkendala soal keselamatan, biaya dan jarak yang menjadi kendala mereka untuk melanjutkan pendidikan,” katanya.

Berbagai hail penelitian sebelumnya, kata Bayu, umumnya rumah tangga di pedesaan untuk mengantisipasi krisis ekonomi cenderung menguruangi investai pendidikan anak berusia muda dengan tujuan melindungi pendidikan anak yang berusia lebih tua. Sementara pendidikan orang tua berperan penting dalam meningkatkan patisipasi sekolah. “Pendidikan ibu lebih dominan dalam memutuskan anaknya untuk bersekolah pada tingkat pendidikan dasar,” terangnya

Ia menambahkan pemerintah hendaknya lebih memprioritaskan agar anak perempuan diberikan akses pendidikan lebih luas sehingga bias gender dalam pendidikan dapat diminimalkan. Pendidikan rendah pada anak perempuan sangat berpengaruh terhadap akses dan sumber–sumber produktif sehingga rentan dengan berbagai guncangan ekonomi. Akibatnya, anak perempuan lebih banyak terkonsentrasi pada pekerjaan informal dan domestik yang cenderung memiliki upah rendah. Adanya kebijakan untuk meningkatkan kesetaraan gender ini merupakan aspek penting dari strategi pembangunan untuk memberdayakan masyarakat, khususunya bagi perempuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan serta keluar dari rantai kemiskinan yang selama ini menjadi masalah mendasar bagi Indonesia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Perempuan Memiliki Peran Signifikan di Masa Pandemi Covid-19

    Monday,08 March 2021 - 15:34
  • Kemiskinan Picu Perkawinan Dini

    Tuesday,08 March 2016 - 23:40
  • Peran Perempuan dalam Kemajuan Bangsa

    Wednesday,21 April 2021 - 22:30
  • Partisipasi Perempuan di Media Perlu Ditingkatkan

    Thursday,28 January 2016 - 15:10
  • Biaya Pendidikan Mahal, Pemuda Pesimis

    Monday,11 June 2012 - 13:42

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual