• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Demokrasi Soekarno-Hatta Relevan untuk Pengembangan Demokrasi

Demokrasi Soekarno-Hatta Relevan untuk Pengembangan Demokrasi

  • 18 Januari 2017, 15:56 WIB
  • Oleh: Agung
  • 9317
Demokrasi Soekarno-Hatta Relevan untuk Pengembangan Demokrasi

Realitas demokrasi di Indonesia saat ini tidak mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai kesetaraan, nilai kerakyatan dan menuju pada kebebasan liberal. Sistem dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia berdasarkan  pada filosofi individualisme dan liberalisme.

Wahyudin, S.Ag., MA., M.Phil, dosen STAIN Jurai Siwo Metro, menilai ada masalah fundamental demokrasi di Indonesia saat ini. Hal itu diindikasikan dengan maraknya demokrasi dengan politik uang, kedaulatan rakyat yang tergadaikan, perwakilan rakyat yang tidak menggaransikan perwakilan rakyat serta demokrasi yang tidak berujung pada kesejahteraan.

"Pengembangan demokrasi di Indonesia saat ini boleh dibilang berindikasi ke arah positivistik, matematik dan rasionalistik. Padahal, demokrasi di Indonesia seharusnya sesuai yang dimanatkan oleh pendiri negara sebagai tertuang dalam UUD 1945," paparnya di Fakultas Filsafat UGM, Rabu (18/1).

Menjalani ujian terbuka Program Doktor Ilmu Filsafat UGM, Wahyudin mengungkapkan demokrasi Soekarno-Hatta sebagai demokrasi yang memberi kontribusi dan menjadi solusi bagi permasalahan demokrasi saat ini,  bisa menjadi bahan konsep demokrasi yang diidam-idamkan. Karena bagaimanapun konsep demokrasi Soekarno-Hatta dinilai paling tepat untuk menata kehidupan demokrasi di masa depan.

"Secara konseptual dan aplikasi, konsep nilai demokrasi Soekarno-Hatta cukup memiliki alasan yang jelas guna memperbaiki kondisi demokrasi saat ini. Hakikat demokrasi Soekarno-Hatta bersifat intrinsik adanya persamaan kodrat, harkat, dan martabat manusia, bersifar ekstrinsik demokrasi sebagai sarana untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur sejahtera," ungkapnya saat mempertahankan disertasi berjudul Demokrasi Menurut Soekarno-Hatta dalam Perspektif Aksiologi dan Relevansinya Bagi Pengembangan Demokrasi di Indonesia Dewasa Ini.

Gagasan Soekarno, kata Wahyudin, dilatarbelakangi adanya penindasan, penjajahan, dan keinginan untuk merdeka, sementara gagasan Hatta dilatarbelakangi adanya penindasan, daulat tuanku, dan keinginan untuk merdeka. Atas dasar tersebut maka konsep demokrasi Soekarno-Hatta dinilai masih relevan untuk dijadikan dasar, arah, dan tujuan dalam pengembangan demokrasi dewasa ini.

"Karena adanya persamaan kodrat, harkat, dan martabat manusia, serta mengakui adanya persamaan derajat manusia. Sebagai arah untuk pengembangan demokrasi maka demokrasi konsep Indonesia mestinya bukan  bercermin pada demokrasi konsep barat, namun sebuah demokrasi yang berdasarkan religius, demokrasi berkeadaban, menggaransikan kepentingan rakyat dan memihak pada rakyat dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakt yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," terangnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • American Corner UGM Launching Buku Demokrasi

    Thursday,12 April 2007 - 15:36
  • Peringatan HUT RI ke-65 di Balairung UGM

    Tuesday,17 August 2010 - 10:40
  • Puluhan Akademisi Dunia Mendiskusikan Demokrasi dan Masyarakat Muslim di UGM

    Monday,18 September 2017 - 11:49
  • Raih Doktor Usai Teliti Tautan Politik Ormas Sipil dan Parlemen

    Saturday,24 October 2015 - 15:43
  • Menlu Denmark: Praktek Demokrasi di Indonesia Cukup Sulit

    Saturday,20 April 2013 - 17:51

Rilis Berita

  • Inisasi Konsorsium Riset Kopi, UGM Terima Kunjungan Tim Riset Kopi University of California 06 June 2023
    UGM menerima kunjungan tim riset kopi dari University of California-Davis, Selasa (6/6)
    Ika
  • Arie Sujito: Jadikan KKN Sebagai Panggilan Jiwa 06 June 2023
    Wakil Rektor Bidang  Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Universitas GAdja
    Gusti
  • Guru Besar Baru UGM Ratna Susandarini Angkat Pentingnya Revitalisasi Taksonomi 06 June 2023
    Krisis biodiversitas akibat kerusakan habitat, alih fungsi lahan, dan eksploitasi
    Gloria
  • Hakikat HAM 06 June 2023
    Oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
    Universitas Gadjah Mada
  • LPPT UGM Raih Penghargaan dari Kemenkes RI 06 June 2023
    Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM mendapat penghargaan dari Menteri Keseha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual