Di tahun 2008 ini, Pasific Asia Society (PAS) kembali melakukan kunjungan ke Indonesia. Ini merupakan kunjungan kelimanya, setelah kunjungan terakhirnya di tahun 2004.
Dalam kunjungan di bulan Januari 2008 ini, PAS berkesempatan mengunjungi Fakultas Ilmu Budaya UGM. Rombongan PAS yang dipimpin Prof Kim Il Woong dan Prof Kwon Sun Gil diterima Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM Prof Dr Syamsul Hadi SU didampingi Ketua dan Sekretaris Jurusan Bahasa Korea Suray Agung Nugroho SS MA dan Dyastriningrum SS MHum.
PAS sendiri merupakan organisasi nirlaba yang berdiri tahun 1994. Organisasi ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Korea yang mendapat dukungan masyarakat.
Seperti dijelaskan Suray, dalam setiap kunjungannya PAS bertujuan mempererat komunikasi dan persahabatan dengan negara-negara Asia, Oceania, dan Amerika yang berada disepanjang garis pasifik.
“Dengan berbagai macam program seperti kunjungan budaya, pendampingan masyarakat dan pertukaran mahasiswa, PAS telah mengukuhkan diri sebagai salah satu organisasi yang berhasil memperkenalkan Korea dengan cara mendatangi langsung negara yang dituju, sekaligus mempelajari budaya negara setempat,†ujar Suray, Selasa (29/1) di kampus UGM.
Sehingga tidak mengherankan, jika dalam kunjungannya selama 2 minggu ini, 13 s.d 30 Januari 2008, 18 mahasiswa Korea yang tergabung di PAS melakukan pertukaran budaya. Mereka saling mengajarkan bahasa Korea dan Indonesia kepada masing-masing mahasiswa serta saling memperkenalkan budaya negara masing-masing.
“Mahasiswa Korea mengusung budaya bela diri taekwondo dan taekyon, tarian samulnori, dan memperkenalkan makanan-makanan Korea. Sebaliknya, mahasiswa Indonesia memperkenalkan gamelan, baju daerah, masakan Jogja dan tarian Jawa,†tambah Suray.
Selain itu, mereka berkesempatan melakukan bakti sosial di wilayah gempa Bantul. Di desa Wirokerten Bantul (19/1), mereka berkesempatan untuk mengalami langsung perubahan masyarakat pasca gempa (2006).
“Mereka juga memberikan sumbangan kepada musholla yang masih memerlukan perbaikan pasca gempa. Tak ketinggalan, merekapun sempat menghibur masyarakat desa Wirokerten dengan mempertunjukkan seni tradisional Korea,†ungkap Suray.
Sebagai penutup kunjungan kali ini, PAS bersama FIB UGM melakukan gelar pentas seni perpisahan. Pentas perpisahan dengan mahasiswa dan masyarakat Jogja ini, dilaksanakan 29 Januari 2008 di Auditorium FIB UGM.
“Antara mahasiswa Indonesia dan Korea melakukan kolaborasi. Mereka menunjukkan karya bersama, hasil kerjasama yang telah dilakukan selama dua minggu. Dan sebelum meninggalkan Indonesia, mereka berkesempatan pula berkunjung ke Kraton, Borobudur dan Prambanan,†tandas Suray. (Humas UGM)