• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jutaan Balita di Indonesia Mengalami Masalah Gizi

Jutaan Balita di Indonesia Mengalami Masalah Gizi

  • 25 Januari 2017, 09:52 WIB
  • Oleh: Ika
  • 19831
Jutaan Balita di Indonesia Alami masalah Gizi

Jutaan anak berusia di bawah lima tahun mengalami permasalahan gizi ganda (double burden) gizi lebih dan kurang. Sebagian anak mengalami obesitas, namun sebagian lainnya mengalami stunting atau tubuh pendek, kurus, hingga gizi buruk.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat bahwa  18,8 % balita usia 0-5,9 bulan mengalami kurang gizi, 29% mengalami stunting akibat kurang gizi menahun. Sementara di sisi lain, terdapat 1,6% balita yang mengalami obesitas.

“Balita di Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda, di satu sisi mengalami kekurangan gizi, tapi di sisi lain mengalami gizi lebih,” kata Ahli Gizi dari Universitas Gadjah mada, Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes., Selasa (24/1) di ruang kerjanya Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran (FK) UGM.

Toto menyebutkan bahwa gizi kurang ini banyak dijumpai di sebagian besar Sulawesi, Kalimantan, NTB, NTT, Sumatera Utara, Aceh, dan Maluku. Kejadian gizi kurang terjadi tidak hanya akibat kurangnya asupan gizi saat balita. Namun, juga dikarenakan menderita penyakit infeksi seperti ISPA dan diare, bayi berat lahir rendah, tidak diberikan asi secara eksklusif, serta pola asuh salah.

“Hambatan pertumbuhan, kurang gizi, dan berat badan saat balita akan berpengaruh terhadap perkembangan saat dewasa menjadi tidak maksimal baik dalam hal kesehatan maupun mental,” tuturnya.

Menurut Toto meskipun persolan gizi kurang masih banyak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, namun prevalensinya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal berbeda justru terjadi pada angka kejadian obesitas. Dari tahun ke tahun kejadian obesitas semakin meningkat.  Obesitas terjadi karena banyak faktor, seperti faktor genetik, faktor fisiologi, faktor sosial, faktor lingkungan penyakit endokrin, dan pengaruh obat-obatan.

“Pola konsumsi yang tidak seimbang seperti mengonsumsi makanan yang cenderung tinggi lemak dan karbohidrat juga menjadi salah satu faktor penyebab kegemukan,” terang dosen Gizi Kesehatan Masyarakat FK UGM ini.

Kasus obesitas banyak terjadi di sebagian besar Kalimantan, Maluku Utara, Gorontalo, DKI Jakarta, serta Sulawesi Utara. Kegemukan ini, kata Toto, memberikan kontribusi signifikan terhadap meningkatnya prevalensi berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, jantung, dan diabetes melitus.

Memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari, Toto menegaskan bahwa peran keluarga sangat diperlukan dalam meningkatkan perbaikan gizi dan menekan gizi lebih di Indonesia. Keluarga memiliki pengaruh yang cukup besar persoalan gizi setiap anggota keluarganya.

“Keluarga diharapkan sadar gizi dengan menerapkan prinsip gizi seimbang,”ucapnya.

Prinsip gizi seimbang adalah dengan membiasakan pola konsumsi beragam secara seimbang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Selain itu, juga membiasakan perilaku hidup sehat diikuti dengan rutin melakukan aktivitas fisik dan memantau berat badan secara teratur.

“Penerapan gizi seimbang ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pola Asuh Anak Salah Akibatkan Gizi Buruk

    Friday,29 November 2013 - 15:28
  • Indonesia Memerlukan Banyak Dietisien

    Wednesday,21 February 2007 - 8:14
  • Mahasiswa UGM Memberikan Edukasi Gizi bagi Siswa TK

    Monday,19 March 2018 - 15:15
  • Peneliti UGM Kembangkan ‘Ganyong’ untuk Atasi Gizi Buruk

    Tuesday,08 April 2008 - 12:57
  • 18,9 % Anak Balita Papua Malnutrisi

    Friday,16 December 2011 - 5:44

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual