Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bekerjasama dengan TANAP Leiden University akan menyelenggarakan 4th TANAP Wokshop “Asia in the Age of Partnership”. Workshop bertema “Embracing a Common Asian Past” akan diselenggarakan pada tanggal 10 sampai 14 Januari 2005 di Universitas Gadjah Mada. Hal tersebut dikemukakan Prof. Dr. Bambang Purwanto selaku Ketua Panitia Workshop pada release yang disampaikan ke Humas UGM (7/1/05).
Menurutnya, workshop akan dibuka oleh Rektor UGM Prof. Dr. Sofian Effendi dan diikuti oleh 70 orang sejarawan dari berbagai negara di Asia dan Eropa. Hadir sebagai pembicara diantaranya: Mr. Maarten Mulder (Counselor for Press, Culture and Education, The Royal Netherlands Embassy in Jakarta), Drs. Djoko Utomo, M.A (Indonesian National Archives, Jakarta), Prof. Dr. Charles Jeurgens (National Archives, The Hague), Prof. Dr. Djoko Suryo (Universitas Gadjah Mada), dan Prof. Dr. Leonard Blusse (Leiden University)
“Selain Jurusan Sejarah UGM, seminar internasional itu juga didukung oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, Netherlands Organisation for Scientific Research NOW/WOTRO, Netherlands UNESCO Committee, International Institute for Asian Studies Leiden, dan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta,” ujarnya.
Prof. Bambang juga mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai media untuk meningkatkan kerjasama ilmiah antara UGM dengan universitas-universitas di Asia dan Eropa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong sejarawan-sejarawan muda di Indonesia untuk mengkaji sejarah Indonesia periode abad ke-17 dan ke-18, sebuah periode sejarah yang selama ini terabaikan. “Dalam program ini tercatat ada 5 (lima) orang sejarawan muda di Indonesia turut terlibat yang diharapkan dapat memicu minat dan perhatian sejarawan muda lainnya untuk mengakaji periode sejarah tersebut. Jurusan Sejarah UGM sendiri tengah berusaha mengembangkan pengkajian periode sejarah Indonesia abad ke-17 dan ke-18 sebagai salah satu bidang unggulannya seingga dapat mengambil keuntungan yang besar dari terselenggaranya program ini,” tambahnya.
(Humas UGM)