• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Mengkaji Film Karya Sutradara Perempuan Pasca Orde Baru

Mengkaji Film Karya Sutradara Perempuan Pasca Orde Baru

  • 30 Januari 2017, 12:05 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5546
Film Karya Sutradara Perempuan Pasca Orde Baru jadi Bahan Riset Mahasiswa S3 UGM

Film karya sutradara perempuan pasca orde baru menjadi penanda pergeseran perfilman Indonesia. Film karya sutradara perempuan ini menghadirkan representasi berbeda tentang perempuan dan menjadi medan diskursif perjuangan perempuan merebut kembali wacana dominan tentang relasi kuasa yang timpang. Beberapa film karya sutradara perempuan yang lahir pasca Orde Baru diantaranya Mereka Bilang, Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu, Jamila dan Sang Presiden, karya Ratna Sarumpaet, Perempuan Punya Cerita dan Cerita Cibinong disutradarai Nia Dinata, Cerita Jakarta disutradarai Lasja Fauzia Susatyo.

Mahasiswa program doktor Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pascasarjana UGM, Dra. Liestianingsih Dwi Dayanti, M.Si., mengatakan kehadiran film-film sutradara perempuan ini tidak dapat lepas dari situasi Indonesia pasca orde baru dengan adanya gerakan perempuan untuk memperjuangkan ketidakadilan dan diskriminasi. Di berbagai film karya sutradara perempuan, lanjutnya, umumnnya menyampaikan narasi tentang wacana kekerasan terhadap perempuan yang tidak lain menggambarkan perjuangan perempuan merebut kuasa atas relasi gender yang tidak seimbang dalam struktur patriarkhi. “Wacana dilakukan dengan menempatkan dua kutub yang berseberangan antara laki-laki sebagai pelaku dan perempuan sebagai korban,” kata Liestianingsih dalam ujian terbuka promosi doktor di Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (27/1).

Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dalam bentuk gambar dan narasi, yakni adegan, tokoh pemeran di enam film karya sutradara perempauan. Liestianingsih menambahkan representasi kekerasan dan perlawanan perempuan digambarkan dalam film tersebut. Lewat film, sutradara perempuan menampilkan kontestasi wacana perempuan merebut kuasa patriarkhi dalan wujud perempuan kuat dan cerdas. Bahkan, narasi dominan perempuan dihadirkan lewat bingkai kekerasan di ranah privat, publik, negara, dan pemosisian perempuan sebagai properti ekononi. “Film karya sutradara perempuan ini merupakan medan kekerasan berbasis gender dengan menghadirkan kekerasan dari berbagai kelas sosial dengan lokasi di ranah privat, publik dan negara,” katanya.

Beberapa sutradara perempuan seperti Nia Dinata, Upi Avianto, Lasja Fauzia, Ratna Sarumpaet, Lola Amaria, Nan T Achnas, Djaenar Maesa Ayu dan Fatimah T Rony menurutnya banyak mendapatkan penghargaan dalam berbagai festival film nasional dan internasional atas karya yang mereka sudah hasilkan. “Apresiasi terhadap film hasil karya perempuan sutradara di berbagai festival nasional maupun internasional menjadi indikasi film sutradara perempuan bukan film biasa,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • PSSAT UGM-JAFF Mempertemukan Sineas dan Akademisi

    Monday,11 December 2017 - 9:17
  • 'Tengkorak' Bawa Harum Nama Indonesia di Festival Film Internasional

    Monday,05 March 2018 - 7:51
  • Film Tengkorak Mewakili Indonesia di Cinequest Festival 2018

    Monday,11 December 2017 - 16:05
  • Film Tengkorak Rebut Hati Penonton di World Premier Cinequest

    Tuesday,13 March 2018 - 10:12
  • Film Fiksi Ilmiah Karya Civitas UGM Raih Official Selection JAFF 2017

    Tuesday,28 November 2017 - 9:33

Rilis Berita

  • Majalah Kabar UGM Raih Gold Winner SPS Awards 2023 21 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang Serikat Perusahaan Pers
    Gusti
  • Talkshow Penutup Faculty Fair 2023: Penerapan SSPI Tidak Berpengaruh terhadap Proses Seleksi 20 March 2023
    Kemeriahan UGM Faculty Fair 2023 hari kedua ditutup dengan gelar wicara seputar pelaksan
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental 20 March 2023
    Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa
    Ika
  • CfDS dan Perludem Bahas Peranan Teknologi Digital dalam Pemilu 2024 20 March 2023
    Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka menjaga keberlangs
    Agung
  • Universitas Gadjah Mada dan Western Sydney University Bertukar Pengalaman Implementasi SDGs 20 March 2023
    Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Western Sydney University (WSU) menga
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual