• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perguruan Tinggi Didorong Banyak Menghasilkan Riset Sosial

Perguruan Tinggi Didorong Banyak Menghasilkan Riset Sosial

  • 08 Februari 2017, 15:50 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2850
  • PDF Version
Perguruan Tinggi Didorong Banyak Hasilkan Riset Sosial

Pemerintah akan mendorong munculnya banyak hasil riset di bidang ilmu sosial dan budaya lewat pendirian Pusat Unggulan Iptek (PUI) sosial di masing-masing lingkungan perguruan tinggi. Pasalnya, keluaran produk iptek selama ini lebih banyak di bidang produk riset aplikatif, sementara di bidang sosial masih minim. “Tantangan bagi kita untuk bisa menjadikan PUI sosial di banyak perguruan tinggi,” kata Dirjen Kelembagaan Kementerian Ristek Dikti, Dr. Toyok prasetyo, dalam Konferensi International Indonesian Forum on Asian Studies (IIFAS) yang bertajuk Borderless Communitites and Nations with Borders:Challenges of Globalization di auditoium Magister Manajemen UGM, Rabu (8/2).

Totok menuturkam pihaknya berencana untuk banyak mengucurkan hibah penelitian bidang ilmu sosial tidak hanya di kalangan dosen, peneliti namun juga para mahasiswa. Ia pun mendorong anak-anak muda yang tengah menempuh pendidikan untuk berkompetisi mendapatkan hibah penelitian tersebut. “Kita mendorong anak muda kreatif lebih banyak melakukan penelitian soaial. Kita tahu, sekitar 65 persen mahasiswa mengambil kuliah di bidang ilmu sosial. Hanya 35 persen bidang sains,” ungkapnya.

Adanya hibah penelitian sosial ini, kata Totok, diharapkan akan memperbanyak riset sosial dan budaya terutama di bidang studi Asia. “Olehkarena itu,  ilmu sosial bisa didorong dalam PUI perguruan tinggi ini,” katanya.

Program pengembangan PUI ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mutu perguruan tinggi. Menurutnya, jumlah perguruan tinggi yang ada sekarang ini perlu dibatasi agar perguran tinggi makin bermutu dan berkualitas. “Jumlah perguruan tinggi seharusnya dibatasi agar (persaingan-red) sehat dan bermutu,” katanya.

Ia menyebutkan terdapat kurang lebih 4.450 perguruan tinggi di Indonesia, namun dari banyak perguruan tinggi tersebut hanya dua perguruan tinggi yang berhasil masuk daftar peringkat 500 besar dunia, yakni UI dan ITB. “Hanya dua perguruan tinggi yang masuk, UGM tahun lalu nyaris saja masuk karena ada di peringkat 501 dunia,” katanya.

Kepala Pusat Studi Asia Tenggara UGM, Dr. Hermin Indah Wahyuni, menambahkan konferensi IIFAS merupakan forum ilmiah tahunan lintas disiplin ilmu sosial yang membahas perkembangan isu sosial baik lokal maupun internasional.  “Konferensi ini berkomitmen menyediakan forum sharing knowledge yang terbuka dan kritis dalam memaknai fenomena globalisasi yang telah menyentuh seluruh aspek kehidupan modern,” katanya.

Konferensi internasional ini sedikitnya dihadiri 383 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri. Tiga puluh lima peserta diantaranya berasal dari Filipina, Jepang, India, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Belanda, Malaysia, Inggris dan Myanmar. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Penting, Penguatan Manajemen Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi

    Thursday,03 May 2018 - 14:50
  • Syarat Universitas Riset Cukup Berat

    Monday,02 January 2012 - 17:50
  • UGM Genjot Internasionalisasi Pendidikan

    Friday,05 September 2014 - 9:41
  • 11 PT Didorong Menjadi Universitas Kelas Dunia

    Wednesday,27 July 2016 - 9:26
  • Perguruan Tinggi Indonesia Tertinggal Jauh

    Monday,02 September 2013 - 16:02

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak