Pasar efisien dari aspek informasi masih belum cukup untuk membuat pasar yang fair game. Kesimpulan dari pengujian berdasarkan efisiensi pasar dari aspek informasi dapat memberikan hasil yang menyesatkan. Pasar efisien dai aspek keputusan yang melibatkan kepandaian pasar dapat mengatasi permasalahan ini.
Pendapat tersebut dikemukakan Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A., Akuntan saat menyampaikan Pidato Pengukuhan sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi UGM dalam Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM di Balai Senat UGM, 15 Januari 2005.
Dalam pidatonya berjudul “Pasar Efisien Dari Aspek Keputusan Dan Pemilihan Akuntansi”, Prof. Jogiyanto mengungkapkan bahwa di pasar yang efisien dari aspek keputusan, pelaku pasar mampu bereaksi dengan benar terhadap informasi yang diterima, misalnya informasi pemilihan akuntan perusahaan.
Menurut Dosen MM UGM, pemilihan akuntansi akan mempengaruhi harga saham dengan mekanisme yang tidak sederhana. “Banyak salah anggapan dan salah konsep bahwa harga saham secara positip hanya dipengaruhi oleh perubahan laba. Harga saham seterusnya berhubungan positip dengan nilai perusahaan yang ditunjukkan oleh aliran kas,” katanya.
Pria kelahiran Semarang, 18 Februari 1960 juga mengatakan bahwa pengaruh perubahan laba ke nilai perusahaan dapat lewat pajak dan variabel-variabel kontrak lainnya di perusahaan. Ini terjadi karena adanya transfer kakayaan antara beberapa pihak yang mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: (i) Pajak akan mengakibatkan transfer kekayaan antara perusahaan dan pemerintah; (ii) Perubahan rasio utang/sekuritas (lewat kontrak utang) akan tranfer kekayaan antara perusahaan (pemegang saham) dan pemegang obligasi atau debtor; (iii) Perubahan kompensasi akan mengakibatkan transfer kekayaan antara perusahaan dan manajer; (iv) Perubahan biaya politik akan mengakibatkan transfer kekayaan antara perusahaan dan penguasa.
“Efek akhir ke harga saham adalah efek bersih dari semua transfer kekayaan yang mempengaruhi nilai perusahaan tersebut,” tuturnya.
Pengelola S2 dan S3 Program Akuntansi Fakultas Ekonomi UGM menambahkan bahwa hasil pengujian-pengujian di Amerika Serikat menunjukan bukti yang masih belum konklusif tetapi mengarah ke pasar yang pintar. Pasar modal di Amerika Serikat semakin pintar memahamiefek dari perubahan metode akuntansi terhadap harga saham.
“Pengujian-pengujian efisiensi pasar dari aspek keputusan di Indonesia masih langka. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia belum pintar mamahami perubahan metode akuntansi terhadap reaksinya di harga saham,” ujarnya.
(Humas UGM)