• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mencari Solusi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur

Mencari Solusi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur

  • 23 Februari 2017, 15:04 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 16146
  • PDF Version
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur
Mencari Solusi Bagi Keterpurukan Peternakan Ayam Petelur

Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan Musyawarah Nasional Pemerintah, Pengusaha Ternak, Asosiasi Peternak Petelur, dan Peternak Petelur, Kamis (23/2) di Fakultas Peternakan UGM. Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof.Dr.Ir. Ali Agus, DAA, DEA., menyebutkan acara ini diadakan sebagai respons atas kondisi keterpurukan peternakan ayam telur yang sudah berlangsung selama kurang lebih dua tahun.

“Kami berupaya melakukan mediasi antara pihak-pihak yang terkait karena kondisi peternakan ayam telur sudah tidak kondusif dalam 2 tahun ini. Kita harus bersama-sama memikirkan formula solusi apa yang ideal bagi kita semua,” ujarnya di sela-sela penyelenggaraan Musyawarah Nasional ini.

Ali Agus yang menjadi moderator dalam musyawarah ini mengaku banyak mendengar keluhan dari para peternak terkait berbagai persoalan yang muncul, diantaranya terkait harga pakan dan Day Old Chick (DOC)  yang tinggi, sementara harga telur terbilang rendah. Harga pakan komplet untuk layer saat ini berkisar antara Rp4.800-5.000/ kg dan harga DOC kini sebesar Rp4.750, sementara harga jual telur hanya berkisar Rp14.700 bahkan pernah mencapai Rp13.500/kg. Angka ini masih jauh di bawah Break Even Point (BEP) yang berada pada angka Rp16.000.

Harga pakan yang tinggi, menurut Ali, dipicu oleh tingginya harga jagung yang menjadi salah satu bahan penyusun pakan ternak layer akibat pembatasan impor jagung oleh Kementerian Pertanian. Pada akhir tahun 2015 lalu, harga jagung sempat mencapai Rp7.000/kg, sedangkan harga saat ini berkisar antara Rp3.600-3.800/kg.

“Diantara pelaku usaha memang salah satu tantangan yang dihadapi berkaitan dengan bahan baku dari jagung. Menurut pemerintah, kita sudah swasembada jagung maka kemudian impor ditutup. Tetapi, ternyata kondisinya tidak demikian dan harga jagung jadi melambung,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kondisi keterpurukan saat ini memunculkan kecurigaan dari peternak bahwa ada permainan harga yang dilakukan oleh pengusaha pakan ternak yang biasanya juga sekaligus menjadi peternak atau perusahaan yang dikenal dengan istilah perusahaan integrator. Pakan ternak dan DOC yang beredar di kalangan peternak diproduksi oleh perusahaan besar, seperti Charoen Pokphand, Japfa Comfeed, Wonokoyo, dan Malindo.

Komentar bernada kritik terhadap kebijakan pemerintah juga disampaikan oleh para peternak. Di hadapan Direktur Budi Daya dan Perbibitan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Dr. Ir Surahman Suwandi, MP., serta beberapa pejabat dari dinas terkait, para peternak mengeluhkan minimnya tindakan dari pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada.

“Kami mohon kepada pemerintah untuk bisa mengawasi dan mengatur dengan baik. Kalau kondisinya masih seperti sekarang ini ke depan bagi peternak akan lebih sulit,” ujar Mujali, salah satu peternak ayam petelur dari Blitar.

Terkait kondisi ini, Ali Agus berkomentar bahwa aksi pemerintah memang masih belum tampak dirasakan nyata dengan regulasinya sehingga kepercayaan terhadap pemerintah juga semakin menurun. Oleh karena itu, menurut Ali, Fakultas Peternakan UGM sebagai institusi pendidikan yang dianggap berada pada posisi netral berinisiatif untuk mempertemukan berbagai elemen tersebut demi mempertahankan kelangsungan peternakan ayam petelur berbasis kerakyatan. Hal ini sesuai dengan mandat didirikannya UGM untuk memberikan kemanfaatan bagi kemanusiaan serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan.

“Harapannya akan ditemukan jalan tengah yang dapat menurunkan ketegangan antara peternak rakyat dengan perusahaan integrator dan juga menguatkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah dengan munculnya komitmen untuk win-win solution,” pungkasnya. (Humas UGM/Gloria)

Berita Terkait

  • PNN Ajak Semua Pihak Cegah Fluktuasi Harga Ayam Broiler Merambat ke Ayam Petelur

    Sunday,30 June 2019 - 6:57
  • Raih Doktor Usai Teliti Pencegahan AI dan Usaha Ternak Ayam Ras

    Thursday,30 April 2015 - 13:35
  • Memberdayakan Masyarakat Melalui Transfer Teknologi Peternakan Ayam Petelur

    Wednesday,28 November 2018 - 11:51
  • Menghidupkan Kembali Peternakan Rakyat Ayam Petelur

    Monday,04 April 2022 - 13:28
  • Mahasiswa UGM Sukses Memanfaatkan Limbah Kerabang Telur menjadi Pakan Unggas

    Wednesday,03 November 2010 - 13:33

Rilis Berita

  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria
  • Tips Mengelola dan Mengonsumsi Buah dan Sayur 01 July 2022
    Hari Buah Sedunia diperingati pada 1 Juli tiap tahunnya. Berdasarkan laman International Fruit Da
    Satria
  • Pengamat Politik Internasional UGM : Kunjungan Jokowi Strategis Untuk Pemulihan Ekonomi 01 July 2022
    Pakar perdagangan ekonomi dunia  dan politik internasional UGM, Dr. Riza Noer Arfani, M.A.,
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual