• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Baha’i di Thailand

Raih Doktor Usai Teliti Baha’i di Thailand

  • 01 Maret 2017, 16:20 WIB
  • Oleh: Ika
  • 6106
  • PDF Version
   Amanah Nuris Raih Doktor UGM Usai Teliti Baha’i di Thailand

Agama Baha’i di beberapa negara dalam perkembangannya masih mengalami diksriminasi. Tidak hanya itu, gerakan Baha’i ini tidak lepas dari marginalisasi, tekanan politik, penindasan, dan berbagai persoalan lainnya, termasuk di negara Thailand.

Pengamat Baha’i Indonesia dan Asia Tenggara, Amanah Nuris, menyebutkan bahwa gerakan agama Baha’i di kalangan kaum petani di Yasothon, Thailand Utara disimbolkan melalui hadirnya lembaga pendidikan yakni sekolah Santitham. Sekolah ini hadir untuk mempromosikan ajaran dan nilai-nilai agama Baha’i tentang perdamaian dan nilai-nilai pembebasan.  

Sekolah Baha’i, Santitham, mempunyai program-program dan kurikulum yang progresif terhadap perubahan sosial. Selain itu, juga pada gerakan pertahanan untuk melawan ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi.

“Sekolah ini menawarkan kurikulum teologi pembebasan yang sangat relevan bagi orang-orang termarginalkan dari penindasan politik, sosial, dan ekonomi di Thailand seperti pada kasus para petani di Yasothon,” paparnya, Rabu (1/3) saat ujian terbuka program doktor Indonesian Consortium For Religious Studies (ICRS) di Sekolah Pascasarjana UGM.

Menurutnya, komunitas Baha'i sebagai organisasi keagamaan minoritas di Thailand mampu menyerap dan berasimilasi dengan budaya dan tradisi lokal masyarakat Thailand Utara. Kehadiran sekolah Baha’i, Santitham, memberikan kontribusi penting bagi masyarakat petani sebagai alat kekuasaan atas pengetahuan untuk melakukan gerakan perlawanan secara halus dan sistematis dalam jangka panjang.

Sekolah ini mengajarkan siswa kemampuan akademik, kecerdasan intelektual, kesadaran sosial untuk membantu orang lain, sekaligus pengetahuan ekonomi, dan keberanian moral dalam membela kesetaraan dan keadilan. Tidak hanya mengajar tentang kapital materi tetapi juga rohani yang mampu menggembirakan siswa, guru, dan staf sekolahan.

“Keberadaan sekolah Baha’i juga mendapat respons positif dari pemerintah dan penduduk setempat,”ujarnya. 

Dikatakan Amanah Nuris, kaum petani di Yasothon menerima ajaran Baha'i karena sejak awal berdirinya telah membela masyarakat kecil dari penindasan politik dan ekonomi. Sebagai gerakan sosial dan keagamaan, komunitas Baha'i memiliki fokus yang sama untuk mengatasi masalah kemiskinan global yang terjadi di negara-negara berkembang termasuk Thailand. Baha'i menjadi gerakan keagamaan kontemporer di kalangan kaum petani dengan menjunjung nilai dasar kebebasan beragama, perdamaian, kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan kesejahteraan ekonomi.

Mempertahankan disertasi “Baha’i dan Perlawanan Kaum Petani di Thailand”, Amanah Nuris menyampaikan gerakan agama Baha’i di Thailand Utara merupakan produk  baru dari teologi pembebasan dalam konteks Asia Tenggara. Sementara berdasarkan ajaran dan keyakinan, gerakan organisasi Baha’i menunjukkan adanya kategori sebagai gerakan baru mileniarisme. Baha'i percaya bahwa di masa depan akan ada tatanan dunia baru sesuai dengan nilai filosofi Baha'i. Semua bangsa dan manusia akan menjadi bersatu tanpa ada batasan identitas sosial, ekonomi, etnisitas, bahasa, suku, agama, ras, dan lainnya.

Meskipun agama Baha'i berkomitmen untuk pendidikan keterampilan, kesejahteraan ekonomi, kesetaraan gender, dan gerakan sosial yang mendukung persatuan umat di dunia. Namun, menurut Amanah Nuris negara-negara anggota ASEAN harus memberikan jaminan sosial, agama, ekonomi, dan budaya untuk seluruh warga negara ASEAN termasuk penganut Baha’i. Pasalnya, agama-agama minoritas seperti Baha'i sangat rentan konflik dan seringkali menjadi korban kekerasan.(Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55
  • Dosen Unibraw Raih Doktor Usai Teliti Virus Dengue

    Tuesday,25 September 2012 - 7:50
  • Hary Raih Doktor Usai Teliti Telomer Pasien Jantung Koroner

    Friday,06 February 2015 - 15:08
  • Belajar Toleransi dari Pemeluk Agama Baha’i di Pati

    Thursday,16 June 2016 - 15:28
  • Raih Doktor Usai Teliti Sistem Web Pragmatik

    Monday,30 May 2016 - 8:34

Rilis Berita

  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual