Saat ini di Indonesia malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Upaya pengendalian dengan berfocus pada factor lingkungan telah mendapat perhatin yang proporsional.
Disebutkan, Annual Parasite Incidence (API) Jawa-Bali tahun 2000 menjadi 0,81 per 1000 penduduk. Annual Malaria Incidence (AMI) luar Jawa-Bali tahun 2003 menjadi 21,80 per 1000 penduduk. Pada tahun 1995 – 2005 di Indonesia dilaporkan 54 Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria dengan 33.890 orang penderita dengan Case Fatality Rate (CFR) 1,31%.
Terkait permasalahan ini, Staf Subdit Malaria Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Lukman Hakim berhasil mengembangkan Sistem Informasi Lingkungan (SIL) untuk meneliti kasus malaria. Hal itu terungkap dalam ujian terbuka untuk memperoleh gelar doktor di Ruang Seminar Lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana UGM, Sabtu (3/11).
Promovendus yang dilahirkan di Tuban, 2 Maret 1954 ini mengajukan disertasi ‘Sistem Informasi Lingkungan untuk Pengembangan Sistem Kewaspadaan Dini Malaria di Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut Lukman Hakim didampingi promotor Prof dr Sugeng Juwono M, DAP&E, MSc, ko-promotor Prof Dr H Dulbahri dan Prof Adhi Susanto MSc, PhD
Menurutnya, saat ini sistem pendeteksian Kejadian Luar Biasa (KLB) menggunakan Kewaspadaan Dini (KSD), sedangkan dasar dari SKD penemuan kasus malaria. Apabila informasi KLB terlambat diterima oleh pengelola program malaria di tingkat kabupaten/kota, akibatnya upaya penanggulangan KLB tidak optimal.
“Agar SKD penyakit malaria dapat digunakan sebagai upaya untuk prosedur prediksi yang dilandasi proses iteratif mengikuti perkembangan kondisi alam terkait. Untuk itu perlunya dikembangkan suatu SIL dan agar SIL dapat tersusun perlu ditentukan lokasi penelitian untuk memperoleh parameter SIL,†ujar Lukman Hakim sambil menyebut daerah yang perlu diwaspadai kasus Malaria di Cilacap dan Nusakambangan.
Menurut bapak 3 anak, Alifia Cinte Prawitasari, Alif Geri Mantikai dan Armina Mekyo Puspitasari dari pernikahannya dengan Dra Eros Rosmiati MM ini, tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan seperti pasang surut air laut, curah hujan, salinitas dan ganggang dengan kepadatan lava An.sundaicus, kepadatan nyamuk An-sundaicus dan kasus malaria yang akan dipergunakan sebagai parameter dalam penyusunan SIL.
Desain penelitian ini Studi Epidemiologi Analitik untuk menguji hipotesis kmungkinan hubungan kausal yang diduga antara faktor risiko dengan penyakit. Model studinya observasional dengan menggunakan rancangan penelitian retrospektif dan prospektif. Unit analisisnya kelompok individu yang dibatasi secara geografis, yaitu dengan dengan high case incidence dengan vector An.sundaicus.
Hasil dari penelitian Lukman Hakim, faktor pasang surut air laut, curah hujan, salinitas, gangggang, kepadatan larva An-sundaicus, kepadatan nyamuk An-sundaicus dan kasus malaria dapat dipergunakan sebagai parameter SIL. Model SIL yang dikembangkan layak secara teknis pemrograman, serta dapat diaplikasikan dengan mudah, sehingga bermanfaat dalam mengoptimlkan upaya pencegahan KLB malaria.
Akhirnya disimpulkan adanya hubungan antara faktor lingkungan dengan kepadatan larva An.sundaicus, kepadatan nyamuk An.sundaicus. Faktor lingkungan bersama kepadatan larva An.sundaicus, kepadatan nyamuk An.sundaicus memberikan pengaruh secara bersama-sama terhadap faktor kasus malaria sebesar 51,9 persen. (Humas UGM)