• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Penghasilan Petani Imogiri Bantul di bawah UMK

Penghasilan Petani Imogiri Bantul di bawah UMK

  • 17 Maret 2017, 15:13 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4727
  • PDF Version
Penghasilan Petani Imogiri Bantul Dibawah UMK

Pemanfaatan lahan pertanian di Imogiri, Bantul, semakin berkurang seiring makin besarnya tingkat alih fungsi lahan. Penyusutan lahan ini terjadi pada lahan sawah dan tegalan yang meningkat menjadi 30,16 persen dari sebelumnya. Alih fungsi lahan berdampak pada makin berkurangnya penghasilan petani yang selama ini hanya memiliki lahan kurang dari dari 0,18 hektar. Hal itu dikemukakan Nurul Khotimah, S.Si., M.Si., ahasiswa S3 prodi Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana UGM, yang melakukan penelitian terhadap 369 petani di Kecamatan Imogiri, Bantul.

Menurut Nurul Khotimah, dari hasil penelitiannya diketahui  para petani di Kecamatan Imogiri rata-rata berumur 54 tahun. “Yang termuda adalah 40 tahun dan yang tertua 74 tahun. Jadi, mayoritas petani di sana berumur di atas 40 tahun,” kata Nurul Khotimah dalam ujian terbuka promosi doktor di ruang seminar Sekolah Pasca Sarjana UGM, Jumat (17/3).

Para petani di daerah tersebut, menurut Nurul, mengelola lahan di daerah dataran, perbukitan, dan pegunungan. Penghasilan petani umumnya rata-ratanya adalah Rp515 ribu per bulan. “Masih di bawah standar upah minimum Kabupaten (UMK) Bantul Rp1,1 juta per bulan,” katanya.

Dari tingkat kepemilikan lahan, kata Nurul, rata-rata petani di Kecamatan Imogiri memiliki lahan seluas kurang dari 0,18 hektar. “Dapat dikatakan lahan yang diusahakan relatif sempit secara otomatis pendapatan yang diperoleh juga rendah,” katanya.

Namun demikian, imbuhnya, jika status lahan yang dimiliki petani dalam bentuk sewa maka tingkat pengelolaan sumber daya lahan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila lahan yang dikuasai itu milik sendiri maka semakin rendah tingkat pengelolaan sumber daya lahan. “Status penguasaan lahan sewa menuntut petani mengurangi biaya operasional dan risiko gagal panen sehingga akan mengusahakan secara optimal,” paparnya.

Tidak hanya itu, penelitian ini juga menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan petani maka akan semakin tinggi tingkat pengelolaan sumberdaya lahan. Namun, apabila pendapatan rendah maka tingkat pengelolaan sumberdaya lahan juga semakin rendah. “Petani di bentang lahan pegunungan umumnya akan terpacu mengelola sumber daya lahan lebih baik mengingat banyaknya keterbatasan kondisi lahan di bentang lahan tersebut,” ungkapnya.

Dari hasil penelitian ini, Nurul Khotimah mengatakan pendapatan petani di Imogiri relatif rendah di semua bentang lahan sehingga memerlukan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas padi, melindungi harga jual padi, promosi keunggulan padi Imogiri dan modernisasi sarana prasarana pertanian. Selain itu, keberadaan lahan sultan ground yang dikuasai oleh sebagian kecil masyarakat petani di semua bentang lahan memungkinkan keberadaan lahan pertanian masih dapat dipertahankan sesuai dengan fungsinya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Alumni UGM Bagikan Ribuan Bibit Tanaman bagi Petani

    Friday,18 December 2015 - 15:25
  • FTP UGM dan Kelompok Tani Kembangkan Beras Hitam Organik

    Wednesday,13 September 2017 - 11:24
  • UGM Luncurkan Gama Herbal

    Wednesday,05 June 2013 - 14:54
  • Prof. Catur Sugiyanto: Pemberian Jaminan Harga Beras Dorong Petani Adopsi Pupuk Organik

    Tuesday,01 March 2011 - 14:03
  • 60 Petani Kembangkan Pertanian Terpadu di Kawasan SUTET

    Wednesday,16 December 2009 - 15:31

Rilis Berita

  • Guru Besar FKKMK Prof Purnomo Berpulang 26 January 2021
    Universitas Gadjah Mada tengah berduka, salah satu guru besar terbaiknya, Prof. dr. Purnomo Surya
    Agung
  • Peserta Lolos SNMPTN Tak Bisa Ikuti SBMPTN dan Seleksi Mandiri 26 January 2021
    Pendaftaran calon mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) re
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: PPKM II Akan Efektif Jika Lebih Ketat 26 January 2021
    Epidemiolog UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, MPH., menilai kebijakan pemerintah untuk memperpanjang
    Ika
  • Pakar UGM Ingatkan Ancaman Resistensi Antimikroba 26 January 2021
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) bekerja sama dengan Fakultas
    Gusti
  • UFO UGM Gelar Pameran Fotografi “Harsa” secara Virtual 26 January 2021
    Unit Fotografi (UFO) UGM mengadakan Pameran Fotografi Virtual Angkatan UFO 27 bertajuk "Hars
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual