Hasil pemeringkatan QS World University by Subject yang dirilis pada 8 Maret silam menempatkan UGM pada peringkat pertama di Indonesia dalam 4 subjek atau bidang studi, yaitu Engineering – Mineral & Mining, Biological Sciences, Chemistry, serta Geography. Selain itu, UGM juga masuk dalam peringkat 500 besar dunia dalam penilaian untuk 3 subjek serta 2 area subjek.
“Peringkat QS by subject yang baru saja dirilis tanggal 8 Maret lalu menunjukkan bahwa UGM sekarang sudah mulai masuk di 3 subject dan 2 subject area,” ujar Kepala Kantor Jaminan Mutu (KJM) UGM Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A., Senin (20/3).
Dari 16 subjek dan 2 area subjek yang menerima penilaian, pada tahun ini UGM masuk ke dalam peringkat 100 besar untuk performing arts, 200 besar untuk agriculture & forestry, serta 450 besar untuk medicine. Untuk area subjek engineering & technology serta social sciences & management, UGM juga kokoh menempati peringkat 500 besar. Menurut Indra hasil ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan penilaian oleh lembaga pemeringkat yang sama pada tahun sebelumnya.
“Hal ini merupakan kemajuan karena pada tahun sebelumnya, UGM belum ada satupun yang masuk peringkat QS by subject,” imbuhnya.
Pemeringkatan yang dilakukan oleh QS ini didasarkan pada empat kriteria utama, yaitu reputasi akademik dan lulusan serta jumlah sitasi publikasi dan H-index atau indeks yang mengukur produktivitas dan dampak dari hasil publikasi dari para akademisi. Penilaian terhadap reputasi akademik serta reputasi lulusan diperoleh melalui survei yang dilakukan kepada mitra-mitra perguruan tinggi seperti perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mahasiswa lulusan perguruan tinggi.
Sementara itu, nilai sitasi dan H-index dihitung berdasarkan publikasi yang terindeks di scopus database. Publikasi memang menjadi salah satu syarat yang penting karena untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan, perguruan tinggi harus memenuhi paper treshold atau jumlah minimum paper yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir.
Selain melakukan pemeringkatan berdasarkan subjek, QS setiap tahunnya juga mengeluarkan peringkat perguruan tinggi secara umum, yang biasanya dirilis sekitar pertengahan tahun. Hingga saat ini, jelas Indra, UGM telah melakukan berbagai pengembangan untuk mendorong posisi Indonesia dalam pemeringkatan dunia, diantaranya dengan mendorong lebih banyak dosen untuk menerbitkan publikasi serta meningkatkan rasio dosen dan mahasiswa. Karena itu, ia pun merasa optimis bahwa peringkat UGM dapat semakin meningkat.
“Ke depannya UGM berharap akan lebih banyak subject yang masuk karena data sekarang ini dikumpulkan baru akan keluar tahun depan,” pungkas Indra. (Humas UGM/Gloria)