• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Bedah Buku Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia

Bedah Buku Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia

  • 03 April 2017, 21:21 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3483
  • PDF Version
Bedah Buku Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia

Santrinisasi dan resantrisasi kelas menengah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kelompok kelas menengah muslim di Indonesia. Hal ini mengemuka dalam bedah buku Politik Kelas Menengah Muslim Indonesia di Fisipol UGM belum lama ini. Bedah buku menghadirkan penulisnya, Wasisto Raharjo Jati, serta dosen Departemen Politik dan Pemerintahan, Fisipol UGM, Hasrul Hanif. Pada bedah buku itu Wasis banyak memaparkan terkait kelas menegah muslim Indonesia dan kaitanya dengan politik.

Wasis memulai penjelasannya dengan menjambarkan definisi kelas menengah lalu siapa yang disebut kelas mengenah muslim Indonesia.Wasis menggunakan definisi kelas menengah perspektif Weberian sebagai dasar penjambarannya.

Menurut Wasis yang disebut kelas menengah muslim Indonesia yaitu kelas menengah yang menggunakan prinsip, norma, dan nilai Islam sebagai identitas individu dan kelompok yang berkembang sesuai dengan kondisi politik saat itu.

 ”Kelas menengah muslim ini muncul sebagai bentuk diskriminasi dan alienasi terhadap umat muslim yang kemudian memicu aktivitas borjuasi, edukasi, serta filantropi sebagai simbol kebangkitan politik,” jelas Wasis.

Ia juga menjelaskan bahwa santriniasasi dan resantrisasi kelas menengah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kelompok kelas menengah muslim di Indonesia. Kemunculan kelas menengah muslim Indonesia dianalisisnya melalui konteks calling dan Asketisme dunia.

“Adanya konteks filantropi yang membedakan kelas menengah muslim Indonesia dengan kelas menengah barat,” terang Wasis.

Selanjutnya Wasis juga menerangkan genealogi awal kelas menengah muslim di Indonesia yang dicapai dan ditempuh melalui tiga aspek, yaitu aspek perdagangan, aspek haji, dan terakhir aspek pendidikan (jaringan dan transmisi).

“Contoh angota kelas menengahnya yaitu kelompok santri, pedagang, dan pemuka agama,” ujar Wasis.

Sementara itu, pada genealogi kelas menengah muslim di Indonesia tahap selanjutnya terjadi tranformasi dari apa yang disebut Wasis dengan “Islam Politik” menjadi “Islam Sipil”. Menurut Wasis hal itu terjadi saat orde baru berkuasa.

“Pada era itu, pembentukan kelas menengah baru dimulai melalui jalur intelektualisme dan modernisasi,” papar Wasis.  

Wasis menjelaskan bahwa intelektualisme ditandai dengan munculnya kelompok epistemik kampus dan berbasis masjid, sedangkan modernisasi dimulai dengan munculnya berbagai produk syariah dan Islami. Pada akhir pemaparannya, Wasis memberikan kesimpulannya terkait kelas menengah muslim Indonesia. Menurutnya, kelas menengah muslim Indonesia masih berupaya membangun eksistensi dan representasi politis dengan upaya “beradaptasi” dengan modernisasi. Peran kelas menengah dalam politik informal justru lebih aktif sebagai kelompok kepentingan atau pun kelompok penekan. (Humas UGM/Catur)

Berita Terkait

  • Pekan Buku dan Pameran Pendidikan 2007

    Monday,05 November 2007 - 11:58
  • Mahasiswa Sejarah Gelar Bedah Buku 'Peradaban Jawa: Dari Mataram Kuno Sampai Majapahit Akhir'

    Wednesday,25 May 2011 - 9:53
  • HIMMPAS UGM Gelar Bedah Buku “AIDS dalam Islam”

    Monday,28 November 2011 - 10:35
  • Bedah Buku: Realita Konflik Kawasan

    Wednesday,14 July 2010 - 8:50
  • Bedah Buku Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal- Moneter

    Tuesday,02 October 2012 - 9:45

Rilis Berita

  • Ribuan Alumni Ikuti Pawai Budaya Nitilaku 15 December 2019
    Ribuan alumni Universitas Gadjah Mada dan masyarakat umum berkumpul di pagelaran Keraton Yogyakar
    Gusti
  • Ganjar : Kagama Harus Beri Dampak Positif Bagi Masyarakat 14 December 2019
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (PP
    Satria
  • Gasseli, Semarak Pesepada Meriahkan Dies Natalis UGM ke-70 14 December 2019
    Sejak pagi, ratusan pesepeda tampak memadati halaman bagian selatan gedung rektorat Univesitas Ga
    Satria
  • UGM Gelar Doa Bersama untuk Negeri 14 December 2019
    Ratusan sivitas akademika UGM beserta masyarakat melaksanakan doa bersama pada Jumat (13/12) mala
    Satria
  • “Wonder” Aplikasi untuk Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak 14 December 2019
    Perempuan dan anak Indonesia hingga kini masih rawan mengalami kekerasan. Begitu tingginya kasus
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak