
Sekolah Vokasi UGM meresmikan penggunaan laboratorium Test English for Vocational Students (TEVocS), Jumat (7/4). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., dan kunjungan ke laboratorium.
Menurut Wikan Sakarinto, keberadaan laboratorium bahasa, khususnya bahasa Inggris, untuk mengukur kemampuan merupakan keharusan di tengah arus globalisasi karena tanpa penguasaan bahasa Inggris maka lulusan Sekolah Vokasi UGM hanya akan menjadi pekerja.
“Saya kira ini keharusan dan menjadi salah satu syarat kelulusan Sekolah Vokasi UGM. Dengan menguasai bahasa, terutama bahasa Inggris, para lulusan tidak sekadar bekerja namun bisa menjadi pemimpin karena ini jembatan dalam berkomunikasi,” katanya.
Wikan menambahkan keberadaan laboratorium TEVocS ditargetkan akan membantu mahasiswa-mahasiswa Sekolah Vokasi UGM. Selain itu, diharapkan dapat membantu sekolah-sekolah vokasi di DIY dan Indonesia.
“Akan terus dilakukan pengembangan dan kedepan diharapkan bisa dilakukan secara online. Meski begitu, ini tidak mengikat jika mahasiswa menghendaki tes toefl di luar boleh-boleh saja, namun di sini juga ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP.MD., selaku PIC Laboratorium menambahkan keinginan Sekolah Vokasi UGM dengan laboratorium tes bahasa Inggris sudah lama. Keberadaan Laboratorium TEVocS ini diharapkan bisa memfasilitasi para mahasiswa Sekolah Vokasi UGM melakukan tes toefl di lembaga-lembaga bahasa yang abal-abal. Untuk saat ini, kata Hotma, Laboratorium TEVocS menyediakan 20 komputer untuk tes.
“Lima belas komputer siap dan sisanya untuk cadangan. Setiap hari Laboratorium TEVocS mengadakan 6 – 7 kali tes dan tes tidak hanya listening saja, namun juga speaking. Kita berterima kasih pada BNI karena perangkat-perangkat ini adalah bantuannya,”ujar Hotma. (Humas UGM/ Agung)