• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kerjasama
  • Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Mengembangkan Pembuatan Parasetamol

Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Mengembangkan Pembuatan Parasetamol

  • 11 April 2017, 16:02 WIB
  • Oleh: Agung
  • 6393
  • PDF Version
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol
Kementerian Perindustrian dan Fakultas Farmasi Kembangkan Pembuatan Parasetamol

Untuk mewujudkan kemandirian bahan baku obat dalam negeri dan pengembangan industri bahan baku obat parasetamol, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian, sepakat menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi UGM. Kerja sama  tentang Metode Pembuatan Parasetamol yang Efisien dan Ekonomis, ditandatangani Direktur Industri Kimia Hulu, Ir. Muhammad Khayam, M.T, dan Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si., Apt, Dekan Fakultas Farmasi UGM, bertempat di hotel Grand Zuri, Yogyakarta, Selasa (11/4).

Melalui kerja sama ini nantinya akan dilakukan penelitian dan produksi p-aminofenol (PAF). Selain itu, dilakukan pula penelitian dan produksi parasetamol dengan metode enzimatik yang  dilakukan dengan bahan baku kimia dan pereaksi lain.

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian, mendorong penelitian metode pembuatan p-aminofenol (PAF) dalam skala laboartorium. Selain itu, juga mendorong penelitian metode pembuatan parasetamol dengan metode enzimatik dan kimiawi dalam skala laboratorium.

Dengan kerja sama ini maka Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian, akan menyediakan bahan baku kimia, pereaksi lain, dan sarana pendukung lain yang diperlukan. Selain itu, memberikan dukungan penganggaran dalam penelitian metode pembuatan PAF dan parasetamol skala laboratorium.

Muhammad Khayam menyambut baik kerja sama ini. Dengan kerja sama ini diharapkan muncul implementasi yang memungkinkan pengembangan bahan-bahan baku farmasi lainnya.

"Namun, kita fokus saja, masalah parasetamol. Apalagi, Kementerian Perindustrian dengan UU Perindustrian yang baru UU No 3 tahun 2014 yang disahkan, salah satunya mengamanatkan mengenai rencana induk pembangunan industri nasional," katanya.

Muhammad Khayam mengatakan beberapa peraturan yang ada menjadi titik tolak bagi Kementerian Perindustrian dan kementerian lain untuk terus mendukung sektor industri, dalam hal ini adalah industri farmasi. Dukungan itu antara lain melalui PP 14 tahun 2015, dan juga mengenai sumber daya industri yang tertuang dalam PP 41 tahun 2015, yang mengamanatkan pemerintah wajib untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan energi.

"Kita pun semua tahu sampai saat ini ketersediaan bahan baku obat hampir 95 persen impor. Ini tentu menjadi titik tolak dan kita berterima kasih pada Fakultas Farmasi UGM yang mempunyai inisiatif untuk mengembangkan dengan metode lain atau dengan jenis bahan baku yang lain," katanya.

Pernyataan senada disampaikan Agung Endro Nugroho selaku Dekan Fakultas Farmasi UGM. Semenjak Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, Indonesia hingga saat ini masih tergantung pada bahan baku obat impor.

"Kita prihatin di Indonesia ini telah berdiri hampir 200 program studi farmasi. Sebanyak 140 sudah berdiri, namun belum bisa mengurangi impor bahan baku obat di Indonesia,"ungkapnya.

Dalam pandangan Agung Endro, kondisi ini tentu menjadi tantangan di masa depan. Untuk itu, diperlukan terobosan-terobosan dan cara berpikir out of the box, terutama  untuk pengembangan senyawa obat sintetis.

"Parasetamol sudah lama sekali, tapi bisa tidak kita realisasikan sebagai kemandirian bahan baku obat. Oleh sebab itu, kerja sama ini bagus sekali dan strategis karena di dalamnya ada UGM yang mendapat dukungan pemerintah melalui Kemenperin dan salah satu industri yaitu Kimia Farma. Tentunya, ini menjadi semangat yang luar biasa untuk mengawal pengembangan industri parasetamol," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • UGM-Kemenperin-Kimia Farma Kerja Sama Pengembangan Bahan Baku Parasetamol

    Friday,20 July 2018 - 16:05
  • 90% Bahan Baku Obat Masih Impor

    Thursday,21 July 2016 - 16:42
  • Nunung Raih The Henk Timmerman Award 2007

    Thursday,12 July 2007 - 11:44
  • Pemerintah Targetkan Kemandirian Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

    Wednesday,10 November 2021 - 15:12
  • Mengenal Sosok di Balik Kebangkitan Ilmu Farmasi Indonesia

    Tuesday,07 February 2017 - 15:37

Rilis Berita

  • Mendiskusikan Borobudur Sebagai Kawasan Wisata Super Prioritas 28 June 2022
    Borobudur berbeda dengan destinasi-destinasi wisata yang lain, semisal Dieng, Sangiran dan lain-l
    Agung
  • Epilepsi dan Penanganannya 28 June 2022
    Epilepsi atau banyak dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak.
    Satria
  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual