Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM kembali dipercaya oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, Pelatihan, dan Perencanaan (Pusbindiklatren) Bappenas untuk memberikan pembekalan kepada 70 peserta perencana pusat dan daerah seluruh Indonesia. Mereka dalah para aparat pemerintah pusat dan daerah yang terpilih mendapatkan beasiswa program double degree Indonesia-Belanda atau Indonesia-Jepang.
Koordinator kursus English for Academic Purpose (EAP) UGM, Drs. Adi Sutrisna, M.A., menjelaskan pelatihan bahasa ini bersifat wajib dan sangat menentukan sebelum mereka menempuh studi di berbagai perguruan tinggi ternama di Jepang dan Belanda. Jika mengalami kegagalan, peserta tidak dapat diikutsertakan dalam program double degree ini. “Mereka yang gagal tentu saja hanya akan menempuh studi program single degree di Indonesia,” kata Adi Sutrisna saat membuka pelatihan di Pusat Pelatihan Bahasa UGM, Senin (15/2).
Bagi mereka yang lulus, kata Adi Sutrisna, akan memulai perkuliahan di Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD) UGM, Magister Ekonomi Pembangunan (MEP) UGM, dan GeoInformasi UGM pada bulan September 2010. Di samping berkuliah di Indonesia, mereka juga akan menempuh studi di Jepang atau Belanda.
Pelatihan dilaksanakan selama enam bulan, terhitung mulai 15 Februari 2010 hingga 31 Juli 2010 dengan sistem full time course. Para siswa akan mengikuti pembekalan bahasa pada hari Senin sampai dengan Sabtu, pukul 08.00 hingga 17.00. Materi-materi yang akan diberikan meliputi kemampuan berbahasa Inggris untuk kemampuan akademik dengan menekankan pada aspek kemampuan menulis, berbicara, membaca, dan mendengarkan.
Setelah selesai, mereka diharapkan mampu mencapai skor ITP TOEFL minimal 550 atau IBT TOEFL minimal 80 atau 6,5 dalam skala IELTS. “Selain itu, para peserta diharuskan mampu mengisi blanko beasiswa luar negeri dengan benar, menguasai academic writing, mempu memberikan presentasi dalam bahasa Inggris, serta cakap menghadapi interview bersemuka maupun interview melalui telepon untuk maksud seleksi beasiswa,” jelas Adi. Ditambahkannya pula bahwa program pembekalan bahasa yang merupakan hasil kerja sama Bappenas, Pemerintah Belanda, Pemerintah Jepang, perguruan tinggi ternama di Jepang dan Belanda, serta PPB UGM ini mendatangkan native speakers dari Amerika.
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, Pengelola Program Magister Ekonomi Pembangunan, Pengelola Program GeoInformasi, dan Pengelola Program Magister Perencanaan Kota dan Daerah. (Humas UGM/ Agung)