Sebanyak 24 mahasiswa asal Korea yang tergabung dalam Pasific Asia Society (PAS) kembali mengunjungi UGM dan Yogyakarta. Kunjungan yang dimulai sejak 19 Januari hingga 5 Februari 2010 ini dilaksanakan dalam rangka menjajagi pertukaran budaya dengan mahasiswa program studi Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.
Selama tiga pekan, mahasiswa dari berbagai universitas di Korea, 80 mahasiswa Program Studi Korea FIB, dan 3 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM saling mempelajari budaya, tarian, musik, hingga pakaian tradisional. Di setiap akhir pekan, rombongan mahasiswa Korea menikmati kunjungan ke beberapa objek wisata di Yogyakarta, seperti Kraton, Tamansari, Candi Borobudur, Malioboro, Kotagede, dan Pasar Sekaten.
“Mahasiswa Korea berkesempatan belajar Tari Saman dan mencoba pakaian tradisonal kebaya serta berlatih menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Sementara mahasiswa kita berlatih taekwondo dan musik Samulnori,” kata Ketua Program Studi Bahasa Korea FIB UGM, Suray Agung Nugroho, ditemui di sela-sela Pentas Seni Kolaborasi Mahasiswa Korea dan Indonesia di Auditorium FIB, Kamis (4/2).
Suray menjelaskan salah satu landasan organisasi PAS adalah menjembatani kebersamaan sesama warga Asia, salah satunya dengan melakukan bakti sosial. Bersama dengan mahasiswa Jurusan Korea, FIB UGM, rombongan mengunjungi panti asuhan anak-anak yatim piatu ‘Sayap Ibu’ di daerah Kalasan, Sleman. Tahun 2009 lalu, rombongan PAS mengadakan bakti sosial di taman kanak-kanak di Dusun Kuwon, Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.
Suray menambahkan mulai tahun 2010, PAS memutuskan untuk terus mengunjungi UGM dan membantu menjembatani kegiatan-kegiatan akademik dan nonakademik yang melibatkan mahasiswa kedua negara. “Hal itu terungkap dalam pembicaraan antara ketua rombongan dari Korea, Kwon Soon Gil, saat bertemu dengan Dekan FIB UGM, Dr. Ida Rochani Adi, S.U.,” ujar Suray. (Humas UGM/Gusti Grehenson)