Memasuki usia ke-50 tahun, Fakultas Filsafat UGM berupaya meningkatkan kontribusinya bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya dengan memperkuat nilai-nila ke-Ugm-an dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Hal ini semakin dipertegas dalam peringatan Lustrum X dan Dies Natalis ke-50 Fakultas Filsafat. Peringatan kali ini mengangkat tema Setengah Abad Fakultas Filsafat Berkiprah Untuk UGM Berakar Kuat dan Indonesia Bermartabat.
Pembukaan rangkaian lustrum dan dies ditandai dengan pelepasan balon oleh Dekan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Arqom Kuswanjono, Senin (8/5) di Fakultas Filsafat UGM. Turut mendampingi Ketua Panitia kegiatan, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin.
Dekan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Arqom Kuswanjono, dalam sambutannya mengatakan peringatan lustrum dan dies ini menjadi momentum bagi Fakultas Filsafat UGM untuk meningkatkan peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terlebih, dalam memperkuat Filsafat Pancasila dan Filsafat Nusantara.
“Tema peringatan kali ini sesuai dengan visi misi kita untuk memperkuat Filsafat Pancasila dan Filsafat Nusantara,” tuturnya.
Arqom menyampaikan Fakultas Fislafat berkomitmen secara serius mengembangkan Filsafat Nusantara. Hal tersebut antara lain diwujdukan dengan membuka mata kuliah filsafat nusantara, filsafat wayang, filsafat Pancasila. Ditambah dengan pendirian laboratorium filsafat nusantara dan menggelar Konferensi Internasional Filsafat Nusantara setiap tahunnya.
Selain itu, juga menyelenggarakan summer course untuk mahasiswa di berbagai belahan dunia. Kemudian, program School of International Training Abroad bagi mahasiswa Amerika untuk belajar filsafat dan kebudayaan Indonesia.
“Untuk mendukung pengembangan filsafat secara umum dan filsafat nusantara yang dijiwai nilai-nilai Pancasila, tahun ini kita akan melakukan peninjauan kembali terhadap kurikulum pembelajaran,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua panitia lustrum X dan dies natalis ke-50 Fakultas Filsafat UGM, Mukhtasar Syamsudin, menyampaikan terdapat 20 kegiatan dalam peringatan lustrum dan dies natalis kali ini, meliputi kegiatan yang bersifat akademis dan non-akademis, seperti Seminar nasional Filsafat Wayang, Konferensi Internasional Filsafat Nusantara, Seminar Internasional Filsafat Indonesia dan Kedamaian Dunia, Festival Budaya Nusantara, Kompetisi Esai Filsafat, kunjungan sesepuh dan ziarah, serta aneka perlombaan olahraga yang akan berlangsung hingga bulan oktober mendatang.
“Puncak dies berupa rapat senat terbuka, laporan dekan, pidato ilmiah dan bedah buku filsafat wayang sistematis pada 18 Agustus mendatang,” jelasnya. (Humas UGM/Ika)