Saat ini, anak- anak cenderung lebih memilih gadget untuk media bermain yang lebih menarik dan praktis. Namun, kebiasaan seperti ini dapat membuat anak menjadi pasif dan kemampuan perkembangannya menjadi kurang optimal. Maka dari itu, diperlukan terobosan menarik yang mampu memfasilitasi kegiatan anak dan mampu mendorong kemampuan kognitifnya. Melihat kondisi ini, sekelompok mahasiswa UGM menciptakan produk edukasi yang diberi nama Inofid atau Interactive Book with Finger Doll.
“Saat ini media belajar anak-anak mulai ditutupi dengan gadget, anak-anak sering menggunakan gadget untuk games dan lainnya. Jadi, kami ingin mengembangkan sebuah produk bacaan yang lebih menarik dan interaktif,” ujar Yogi Hasna Meisyarah, salah satu anggota tim yang mengembangkan produk Inofid, Senin (15/5).
Inofid merupakan produk buku cerita yang dilengkapi dengan boneka jari yang mampu memfasilitasi kegiatan anak dalam belajar sambil bermain dan mampu mendorong kemampuan kognitif mereka. Yogi mengembangkan produk ini bersama empat orang rekan sesama mahasiswa, yaitu Daryatul Choiriyah, Indah Jana Permana Devrin, Lasmaida F Br BB, serta Rakananditya Said. Kelimanya tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan atau PKM-K UGM.
Boneka jari Inofid, jelas Yogi, berfungsi untuk meningkatkan kemampuan berimajinasi, kreativitas, dan kemampuan motorik halus yang mampu melatih kemampuan kognitif pada anak.
“Ditambah lagi, buku cerita Inofid dapat mempererat hubungan orang tua atau pengasuh dengan anak serta melatih karakter anak melalui pesan moral yang disampaikan,” imbuhnya.
Ketika ditanya mengenai latar belakang mereka dalam mengembangkan produk ini, ia menjelaskan bahwa mereka ingin mendukung perkembangan anak dalam periode penting proses tumbuh kembang anak yang terjadi pada masa balita (0 sampai 5 tahun). Pada masa ini, kisah Yogi, anak mengalami perkembangan dalam kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensi atau disebut juga dengan golden age atau masa keemasan.
“Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak diperlukan pelatihan kemampuan kognitif anak. Akan tetapi, masih jarang ditemukan media yang bersifat menarik dan interaktif sehingga mampu mengoptimalkan kemampuan kognitif pada anak,” jelas Yogi.
Ia memaparkan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh produk mereka, di antaranya desain yang menarik, banyak gambar, dan colorful, cerita yang sederhana dan sesuai usia anak-anak sehingga mudah dipahami, serta mengandung pesan moral tentang kegiatan sehari-hari yang mampu melatih karakter anak. Selain itu, produk ini juga dibanderol dengan harga yang ekonomis dan terjangkau. Saat ini, mereka telah melakukan produksi Inofid sebanyak 100 buah untuk dipasarkan kepada orang tua atau melalui kerja sama dengan TK dan PAUD.
“Melihat peluang bahwa buku sejenis ini masih belum banyak beredar atau mungkin belum ada di pasaran kami dari tim Inofid membuka pemesanan untuk pembelian buku Inofid, bagi yang tertarik silakan menghubungi kami. Untuk ke dapan rencananya kami juga ingin membuat seri tokoh binatang lainnya,” kata Yogi. (Humas UGM/Gloria)