• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Ahli Teknologi Pangan Harus Kuasai Geopolitik Pangan

Ahli Teknologi Pangan Harus Kuasai Geopolitik Pangan

  • 23 May 2017, 19:52 WIB
  • Oleh: Agung
  • 6731
  • PDF Version
Seorang Ahli Teknologi Pangan Harus Kuasai Geopolitik Pangan

Teknologi pangan memiliki peran yang besar dalam mewujudkan ketahanan pangan, termasuk kedaulatan pangan. Dengan teknologi pangan ini dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap ketersediaan pangan, distribusi pangan, aksesibilitas pangan dan konsumsi pangan berkualitas.

"Dengan teknologi pangan, bahan pangan dapat menjadi lebih awet, mempunyai nilai tambah, mudah diakses, menjangkau pasar yang lebih luas, mengurangi susut atau kehilangan panen, meningkatkan cadangan pangan dan ketahanan pangan," kata Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, di Balai Senat, Selasa (23/5).

Djagal Wiseso Marseno mengatakan hal itu saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Pangan pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Dalam pidatonya berjudul Teknologi dan Geopolitik Pangan, Djagal menandaskan paradigma baru pembangunan pangan Indonesia harus berbasis pada pemahaman mendalam terhadap geopolitik Indonesia.

Dengan pemahaman tersebut, kata Djagal, diharapkan mampu mengatasi fenomena paradoks di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki seluruh persyaratan sebagai negara agraris, yaitu memiliki kondisi geografis, kondisi demografis dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, namun justru memiliki ketahanan pangan yang relatif rendah dan impor pangan yang besar dalam kurun waktu yang lama.

"Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang geopolitik bangsa dan negaranya dalam menghasilkan pangan. Pembangunan bidang pangan di Indonesia mestinya memperhatikan geopolitik pangan yang memiliki delapan dimensi, yaitu geografis, demografis, sumber kekayaan alam, ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan dimensi pertahanan dan keamanan," katanya.

Untuk itu, kata Djagal, seorang ahli teknologi pangan juga harus mengetahui tentang geopolitik pangan. Seorang ahli teknologi pangan mampu mengenal bangsa dan geografis negaranya dalam rangka menghadapi tantangan dan ancaman geopolitik pangan dari luar maupun hambatan dan gangguan dari dalam.

Menurut Djagal dengan berkembangnya peradaban dan pemahaman terhadap hukum dan hak asasi manusia maka penguasaan suatu negara terhadap negara lainnya tidak lagi menggunakan kekuatan fisik (hard power), tetapi dalam bentuk penguasaan nonfisik (soft power). Misalnya, regulasi atau penanaman modal melalui organisasi internasional. Salah satu contoh adalah World Trade Organization (WTO) yang dijadikan instrumen untuk menyalurkan aspirasi geopolitik pangan negara tertentu terhadap negara lain.

"WTO mengharuskan bahwa total subsidi pemerintah terhadap sektor pertanian bagi negara berkembang hanya sebesar 10 sampai 15 persen dari total subsidi APBN, sedangkan negara maju diperbolehkan melakukan subsidi yang lebih besar," tuturnya.

Geopolitik pangan bangsa asing terhadap Indonesia juga ditunjukkan dalam bentuk kepemilikan saham industri pangan dan pertanian dalam jumlah besar. Saham asing pada industri air minum dalam kemasan (AMDK) merek Aqua mencapai 74 persen, AMDK Ades (100 persen), rokok kretek Dji Sam Soe (100 persen), Kecap/ Sirup/ Saus ABC (65 persen), teh Sariwangi (100 persen), Kecap Bango (100 persen), makanan ringan Taro (100 persen), susu/ makanan bayi SGM (82 persen) dan biskuit Helios/Nyam Nyam (100 persen).

"Hal ini dimungkinkan karena besarnya kepemilikan modal asing terhadap bidang usaha pangan dan pertanian di Indonesia mencapai 95 persen, seperti sudah diatur dalam peraturan presiden," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Seminar Nasional Membangun Kemandirian Pangan

    Thursday,03 August 2006 - 14:57
  • Indonesia Berpotensi Kembangkan Pangan Fungsional

    Monday,21 January 2019 - 8:02
  • Pakar ASEAN Bahas Keamanan Bahan Pangan dan Mikotoksin

    Friday,14 November 2014 - 13:47
  • Ahli Perlindungan Tanaman UGM Raih Adhikarya Pangan Nusantara 2013

    Tuesday,03 December 2013 - 11:07
  • Meningkatkan Daya Saing Global dengan Inovasi Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

    Tuesday,04 September 2018 - 8:54

Rilis Berita

  • Menristek Sebut GeNose Kurangi Ketergantungan Impor Alat PCR Covid-19 15 January 2021
    Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjon
    Ika
  • Fapet UGM dan BNI Serahkan Dana Prawiramas kepada Mahasiswa 15 January 2021
    Fakultas Peternakan (Fapet) UGM dan Bank BNI bekerja sama dalam kegiatan kewirausahaan yang berju
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Alasan Orang Yang Pernah Terinfeksi Covid-19 Tidak Divaksin 15 January 2021
    Ahli Imunologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Deshinta Putri Mulya, M.Sc., Sp.PD, KAI(
    Ika
  • Mengelola Stres di Era Pandemi Covid-19 15 January 2021
    Permasalahan manusia semakin lama semakin banyak dan kompleks. Terlebih di era global yang serba
    Agung
  • Orang Yang Sudah Divaksin Miliki Risiko Rendah Terkena Covid-19 14 January 2021
    Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi untuk menekan penyebaran penularan Covid-19
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual