Alumni UGM memberikan pelatihan pengolahan jerami padi kering menjadi jerami fermentasi dan complete feed (pakan komplet) kepada masyarakat kelompok tani ternak Wira Sejati dan Wira Dadi di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah. Pelatihan dilakukan pada Kamis, 25 Mei 2017 dengan memberikan penyuluhan dan praktik langsung pembuatan jerami fermentasi dan pakan komplet.
Luthfi Zain, S.Pt, salah satu alumnus Fakultas Peternakan UGM, mengatakan program pelatihan ini merupakan bagian dari pendampingan mahasiswa dan alumni UGM terkait program Kementrian Pertanian RI dalam upaya khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB) untuk menunjang swasembada daging di tahun 2017. Apalagi, di musim kemarau sebagian besar peternak selalu mengalami kesulitan dalam pengadaan pakan hijauan sehingga pakan yang digunakan merupakan pakan alternatif berupa jerami kering limbah dari pertanian guna memenuhi kebutuhan pakan ternaknya pada musim kemarau.
Hanya saja, jerami kering limbah pertanian ini jika diberikan dalam jangka waktu yang lama tentu tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi ternak. Terlebih, jika itu diberikan sepanjang musim kemarau maka sapi akan mengalami kekurangan nutrisi dan untuk sapi indukan dapat mengganggu status reproduksi sapi.
“Kadar protein kasar dari jerami padi kering sangat rendah berkisar antara 3 – 4 persen saja sedangkan kebutuhan protein kasar untuk ternak sapi sekitar 12 – 14 persen,” ucap Luthfi Zain, S.Pt, di Fakultas Peternakan UGM, Senin (29/5).
Karena itu, kata Luthfi, perlu dilakukan inovasi teknologi untuk mendukung pengadaan pakan yang lebih berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pakan yang rendah nutrisi dengan mengolah jerami kering menjadi jerami fermentasi dan pakan komplet.
“Kita memberikan pelatihan ini untuk mendukung program UPSUS SIWAB terutama untuk sapi indukan agar tidak sampai kekurangan nutrisi yang mengakibatkan terganggunya sistem reproduksi,” ujarnya.
Lutfi Zain menjelaskan Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu daerah lumbung sapi potong di Jawa Tengah. Meski tidak sebanyak daerah lain untuk program UPSUS SIWAB 2017 ini, Kabupaten Purbalingga memasang target 3600 ekor sapi indukan.
“Di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, program pelatihan ini sangat penting dilakukan, mengingat daerah ini menjadi sentra pertanian yang menghasilkan limbah jerami padi dalam jumlah banyak. Jadi, tak mengherankan jika banyak warga antusias dan kritis bertanya soal pembuatan pengolahan jerami,” kata Luthfi.
Dr. Endy Triyananto, S.Pt., M.Eng selaku dosen pembimbing menyatakan pengolahan jerami padi kering menjadi jerami fermentasi maupun complete feed (pakan komplet) dilakukan dengan penambahan bekatul. Ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pakan sehingga kadar protein pakan dapat meningkat dari 3-4 persen menjadi 7-8 persen.
“Upaya peningkatan kualitas pakan ini penting dilakukan untuk mendukung usaha peternakan di Indonesia demi tercapainya swasembada pangan,” katanya. (Humas UGM/ Agung)