• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus

Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus

  • 14 Juni 2017, 14:24 WIB
  • Oleh: Satria
  • 8837
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus
Triswheat, Solusi Penyembuh Luka Diabetes Mellitus

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak ketujuh di dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga berada di urutan keempat dalam hal prevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah India, China dan Amerika Serikat. Bahkan, jumlah pengidap diabetes terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama diabetes mellitus tipe dua. Menurut perkiraan WHO, jumlah penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia akan megalami peningkatan secara signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang.

Salah satu gejala yang dialami penderita diabetes mellitus yakni bila terdapat luka akan sulit untuk sembuh sehingga sering kali banyak penderita diabetes yang harus diamputasi. Luka diabetes mellitus semakin parah jika terinfeksi bakteri MRSA (Methil Resisten Staphylococus Aureus). Berawal dari persoalan tersebut sekelompok mahasiswa UGM yang tergabung dalam Kelompok PKM-Penelitian Eksakta Triswheat menciptakan solusi penyembuh luka diabetes mellitus dengan ekstrak teripang. Teripang diketahui memiliki kandungan senyawa bioaktif yang potensial sebagai antibakteri,anti-inflamasi dan mempercepat penyembuhan luka.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Nada Hanifah (Fakultas Kedokteran Hewan), Yusuf Farid Achmad (Fakultas Kedokteran Hewan), Mellya Permatasari (Fakultas Kedokteran Hewan), Marista Kurniati (Fakultas Kedokteran Hewan), dan Ditya Tiwi Syafira (Fakultas Farmasi) membuat produk bernama Triswheat (Teripang Super Wound Healing Agent). Triswheat menjadi solusi penyembuhan luka bagi penderita diabetes mellitus berbeda dengan obat pada umunya. Bila obat yang beredar pada umumnya kebanyakan dalam sediaan berupa krim atau salep, lain halnya Triswheat. Inovasi yang dibuat dalam Triswheat yakni sediaannya yang berupa nano spray.

“Sediaan tersebut diharapkan mampu lebih cepat menyerap ke dalam kulit. Selain itu, sediaan dalam bentuk spray sangat mudah dan praktis untuk diaplikasikan,”papar Nada, Rabu (14/6).

Pembuatan Triswheat diawali dengan penelitian yang dilakukan melalui ekstraksi teripang. Selanjutnya, melakukan uji difusi yang bertujuan untuk mengetahui zona hambat bakteri dan menetukan konsentrasi efektif dari ekstrak teripang yang mampu menghambat atau mematikan bakteri dengan berbagai konsentrasi bertingkat.

Hasil dari uji difusi ini akan didapatkan konsentrasi efektif yaitu pada konsentrasi 40%. Setelah melewati uji difusi, tahap berikutnya yakni dilakukan uji dilusi untuk memastikan bahwa hasil dari uji difusi telah valid. Setelah tahap terakhir yang dilakukan yakni uji in vivo menggunakan tikus yang diinduksi diabetes dan diinfeksi dengan bakteri MRSA ( Methil Resisten Staphylococus Aureus) dan diobati dengan menggunkan ekstrak teripang. Setelah 14 hari, luka tersebut sembuh. (Humas UGM/Catur)

Berita Terkait

  • Nanoemulsi-Spons Gel sebagai Solusi Luka DM yang Terinfeksi MRSA

    Wednesday,11 July 2018 - 13:55
  • Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes

    Wednesday,30 September 2015 - 9:57
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Salep Luka Diabetes dari Jahe Merah

    Monday,27 August 2018 - 15:11
  • Mahasiswa UGM Ciptakan Alat Analisis Luka Diabetes Berbasis Kecerdasan Buatan

    Friday,13 August 2021 - 7:22
  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual