Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan perubahan nama Reksa Dana Gadjah Mada Seri Dua menjadi Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced, Rabu (20/1) malam, di Gedung Pertemuan University Club (UC). Peluncuran ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM, Prof. Ir. Toni Atyanto Dharoko, M.Phil, Ph.D., disaksikan Ketua Komite Investasi Reksa Dana Gadjah Mada, Prof. Ainun Nai’m, Ph.D., dan Direktur CIMB-Principal Asset Management, Iwan Sanyoto.
Seperti diketahui, penawaran reksadana milik UGM telah diluncurkan sejak tahun 2001. Selanjutnya, pada 9 Oktober 2006 diluncurkan Reksa Dana Gadjah Mada Seri Dua. Hingga akhirnya, terjadi perubahan nama dari Reksa Dana Gadjah Mada Seri Dua menjadi Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced.
Ketua Komite Reksadana UGM, Prof. Ainun Nai’m, Ph.D., mengharapkan dengan adanya perubahan nama ini akan lebih mendorong kinerja reksadana UGM. “Perubahan nama ini semakin mendorong kinerja reksadana kita,” kata Ainun.
Dalam kesempataan tersebut, Ainun menyampaikan ucapan terima kasih atas komitmen dan kesetiaan para investor pada Reksa Dana Gadjah Mada Seri Dua sebelumnya. Meski sempat mengalami penurunan nilai, tetapi mereka tidak menarik modal investasinya. “Kita mengakui tahun 2008 terjadi krisis karena terjadi penurunan nilai Reksadana Seri Dua, tapi hampir tidak ada investor kita yang panik untuk menarik investasinya,” ujarnya bangga.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha, Prof. Ir. Toni Atyanto Dharoko, M.Phil, Ph.D., mengatakan keberadaan reksadana ini semakin dibutuhkan di masa mendatang seiring dengan perkembangan UGM dalam pengelolaan kelembagaan, pendidikan, dan fasilitas untuk mahasiswa. “Dengan launching ini memberikan berkah dan semangat dan prospek yang lebih bagus untuk kita semua,” harapnya.
Direktur CIMB-Principal Asset Management, Iwan Sanyoto, berjanji akan meningkatkan kinerja dan meminimalkan risiko dalam pengelolaan investasi Reksa Dana CIMB-Principal Balanced. “Itulah tugas kami, memberikan kinerja yang optimal,” tandasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)