
Dialog Tokoh Nasional kembali diadakan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Dialog tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK) UGM 1438 Hijriyah. Mengusung tema “Kebangkitan Pemuda, Kebangkitan Indonesia” dialog tersebut menghadirkan tokoh nasional yang juga alumnus UGM yaitu Anies Rasyid Baswedan, Ph.D pada Rabu (14/6).
Anies mengawali diskusi dengan kesepakatannya terkait tema yang diusung. Menurut Anies, kebangkitan bangsa akan terjadi bila pemudanya juga bangkit. Lebih lanjut Anies menjelaskan bahwa zaman dahulu, kebangkitan membaca perubahan zaman menghasilkan beberapa keputusan yang efeknya baru dirasakan pada zaman sekarang.
Pada kesempatan tersebut, Anies menjelaskan perspektifnya terkait siapa yang disebut tua dan muda. Menurutnya, tua dan muda hanya soal hitungan angka. “Jika yang Anda pikirkan adalah gagasan tentang masa depan, berapa pun umur Anda, kalian tetap lah muda,” ungkap Anies.
Menurut Anies, ada beberapa komponen bagi pemuda yang ingin mewujudkan kebangkitan bangsa ini. Komponen yang dimaksud oleh Anies terdiri dari karakter, literasi, dan kompetensi. Anies menerangkan bahwa pemuda setidaknya memiliki dua karakter, yakni karakter moral dan karakter kinerja. Selain karakter, Anies juga mengatakan bahwa pemuda harus melek literasi. “Sering-seringlah membuat karangan, karangan itu menumbuhkan imajinasi, kita sering kekurangan imajinasi, ” ujar Anies.
Pada komponen terkahir yakni kompetensi, Anies menjelaskan skema 4C yang terdiri dari critival thingking, creativity, communication, dan collaboration.
Anies mengajak pemuda untuk mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi. Anies juga berharap para pemuda menjadi pembangkit bangsa. “Pemuda harus memiliki ekspektasi yang tinggi, tidak tenang-tenang saja atas mimpi yang telah diraih tetapi ternyata mimpinya terlalu rendah,” ungkap Anies. (Humas UGM/Catur)