Pentas Seni dan Budaya Internasional yang dilaksanakan di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri UGM berlangsung meriah dengan diikuti lebih dari 14 negara. Masing-masing negara menampilkam seni dan budaya mereka masing-masing. Beberapa Negara yang ikut tampil diantaranya, Malaysia,Vietnam, Myanar, Thailand, Korea, Jepang, Amerika dan Perancis, dan lainnya.
“Kegiatan ini sebagai sarana mengapresiasikan keberagaman budaya dan mengajak masyarakat internasional yang ada di UGM untuk saling mengapresiasikan budaya mereka masing-masing lewat seni pertunjukan,†ujar Dr.Sangidu, M.Hum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIB UGM dalam membuka acara Pentas seni, Jumat malam (13/4) di Bulaksumur.
Tambah Sangidu, peserta kegiatan merupakan perwakilan mahasiswa asing yang sedang belajar di kampus UGM, dosen asing yang sedang bertugas di UGM, mahasiswa, dosen dan karyawan. “Pentas Seni Antar Bangsa sengaja digratiskan, agar bisa ditonton oleh masyarakat umum,†jelasnya.
Tarian pembuka, menampilkan tarian melayu dan tarian India dari perwakilan negara Malaysia. Dengan diiringi musik khas dari India, Parviin yang menjadi salah satu peserta, menampilkan tarian “Rharaâ€. Tak ubahnya dengan tarian yang sering kita lihat di Film-Film Bollywood, penampilan Parviin mendapat sambutan meriah dari penonton yang mayoritas mahasiswa.
“Tarian ini berasal dari Tamil India, Rhara artinya “ayolahâ€, maksudnya mengajak temen-teman untuk menari,†kata mahasiswi asal Malaysia ini kepada wartawan usai turun dari panggung.
Peserta dari Vietnam menampilkan Nhay Sap (tarian bambu), yang dibawakan 12 orang. Sedangkan dari negeri seribu Pagoda Thailand, menampilkan tarian Ramayana yang dibawakan oleh Pyo, dosen tari asal Thailand yang mengajar di FIB UGM. Tak ketinggalan peserta dari negara Korea, menampilkan tarian Han Sam (tarian kipas), merupakan tarian modern yang berasal dari negeri penghasil ginseng ini. (Humas UGM)